Tangkap Momentum, Bridgestone Jajaki Ekosistem Digital

marketeers article

Pabrikan ban dan karet asal Jepang Bridgestone tengah memasuki usia ke 45 tahun berkecimpung di pasar Tanah Air. Hadir sejak tahun 1976, Bridgestone terus membesarkan bisnisnya di segmen kendaraan niaga dan kendaraan penumpang. Portofolio produk dan luasnya kanal distribusi menjadi fundamental yang dibangun perusahaan.

Untuk memperkuat ekosistem yang ada, perusahaan sedang menjajaki untuk membangun ekosistem digital yang lebih menyeluruh. Upaya ini sekaligus untuk menangkap momentum yang tengah terjadi di tengah masyarakat.

Serving society with superior quality menjadi salah satu DNA perusahaan. Hingga kini, telah banyak capaian yang berhasil kami raih. Tidak hanya menjadi salah satu pemimpin pasar ban, tetapi BSIN juga telah mendistribusikan produk ban ke lebih 70 negara di seluruh dunia, termasuk ekspor ke Jepang,” jelas Mukiat Sutikno, President Director PT Bridgestone Tire Indonesia (BSIN) saat menggelar media gathering di pabrik Karawang, Jawa Barat pada Kamis (2/12/2021).

Menerapkan standar internasional Bridgestone untuk menghadirkan produk ban terbaik, Bridgestone Indonesia juga telah meraih kepercayaan dari berbagai pabrikan otomotif ternama dengan menjadikan produk Bridgestone sebagai ban Original Equipment Manufacturer (OEM).

Perusahaan pun berhasil membukukan market share sekitar 39% di pasar kendaraan penumpang. Capaian ini tak lepas dari kekuatan kanal distribusi yang dimiliki BSIN. Tercatat, BSIN memiliki 350 authorized outlet seperti Bridgestone Toko Model (TOMO), Bridgestone One Stop Service (BOSS), Bridgestone Truck Tire Centre (BBTC), dan 1.500 jaringan toko dan bengkel lainnya di 30 provinsi di Indonesia.

Saat ini, Bridgestone Indonesia juga telah memiliki dua pabrik ban yang berlokasi di Bekasi dan Karawang, dengan didukung lebih dari 3.400 tenaga kerja lokal. Kedua pabrik milik Bridgestone Indonesia memproduksi ban penumpang serta ban komersial untuk bis dan truk.

“Pasar OEM ini tidak sampai 15% dari total penjualan retail. Dan, replacement market memegang porsi terbesar. Untuk itu, kami harus membangun touch point yang holistik,” ujar Sales & Marketing Director Bridgestone Indonesia Bangun Istyaji.

Pria yang akrab disapa Aji ini menambahkan, salah satu kanal yang sedang diperkuat adalah kanal digital. Meski begitu, perusahaan tidak bisa sepenuhnya beralih ke kanal digital. Pasalnya, konsumen mereka masih memandang penting kesan touch and feel.

Channel digital ini berjalan beriringan dengan pasar otomotif yang semakin digital. Namun customer experience di Indonesia masih membutuhkan pengalaman touch and feel. TOMO menjadi fundamental untuk kami membangun digital experience. Touch and feel ini tidak bisa kami kesampingkan karena karakter konsumen. Kanal ini sedang kami lengkapi ekosistemnya,” tutup Aji.

Related