Tanpa Banting Harga, Plataran Indonesia Survive di Tengah Krisis

marketeers article

Ada poin menarik dari praktik bisnis Plataran Indonesia di tengah situasi pandemi. Meski Founder sekaligus CEO Plataran Indonesia Yozua Makes mengaku momentum pandemi ini bak kiamat bagi industri tourism and hospitality, nyatanya Plataran Indonesia tak terjebak dengan strategi banting harga.

Meski tak menurunkan harga, berbagai properti Plataran Indonesia selalu ramai pengunjung.

Contoh kecil terlihat dari Enam Langit by Plataran yang telah full booked hingga Januari 2021, bahkan sebelum menutup tahun. Hal ini terjadi berkat mindset Plataran Indonesia yang melihat situasi krisis sebagai peluang baru untuk bertumbuh.

Menurut Yozua, hal ini terjadi lantaran Plataran Indonesia mampu melakukan penyesuaian harga, bukan penurunan harga.

“Penyesuaian harga dilakukan dengan memberikan added value kepada para wisatawan. Kami juga berinvestasi besar-besaran dalam menjamin keamanan dan kesehatan para pengunjung. Pembatasan pengunjung dilakukan dengan baik, dan seluruh karyawan kami harus melakukan tes serologi setiap 10 hari sekali,” terang Yozua kepada Marketeers, beberapa tahun lalu.

CEO Plataran Indonesia Yozua Makes

Selain strategi pricing yang tepat, Plataran Indonesia juga memiliki kemampuan menjaga cash flow dengan baik. Portofolio bisnis yang beragam membantu Plataran untuk mengisi kekosongan pendapatan di masa sulit.

Ketika satu unit bisnis mengalami kesulitan, maka unit bisnis lain dapat menjadi penopang bisnis tersebut.

“Beberapa bulan terakhir, properti kami di Bali mengalami kesulitan lantaran sepi pengunjung. Namun, beruntung kami memiliki Plataran Borobudur dan Bromo yang dapat ditempuh dengan perjalanan darat. Dari pendapatan tersebut, kami dapat melakukan subsidi silang,” jelas Yozua.

Kesuksesan Plataran Indonesia diyakini Yozua didasari oleh DNAmereka sendiri. Identitas Plataran, yakni Indonesia, dan positioning sebagai pemain bisnis yang mengedepankan safety protocol, outdoor, and nature yang kemudian mengantarkan Plataran mampu bertahan hingga hari ini.

“Identitas kami yang menyelamatkan kami. Terkadang, orang ingin memasarkan diri mereka, namun tidak memiliki jati diri, sehingga kebingungan saat harus memasarkan produk tersebut,” kata Yozua yang berhasil meraih The Best Industry Marketing Champion 2020 untuk kategori Tourism and Hospitality dari MarkPlus, Inc.

Plataran Indonesia memiliki produk dan strategi pemasaran yang konsisten, sehingga tidak kehilangan arah di tengah situasi sulit. Sebaliknya, justru berhasil membalikkan tantangan menjadi peluang.

Related