Tantangan Berrybenka Garap Pasar Fesyen Online Indonesia

marketeers article

Tren industri e-commerce di Indonesia semakin berkembang. Hal ini tidak lepas dari perubahan yang dilakukan berbagai perusahaan konvensional yang ramai-ramai masuk ke ranah online, sebut saja industri fesyen. Saat ini, banyak toko online khusus fesyen yang bermunculan menawarkan berbagai produk yang disukai konsumen. Salah satu pemain e-commerce yang bergerak di bidang fesyen yang hadir sejak tahun 2012 lalu adalah Berrybenka. Berrybenka melihat peluang yang menjanjikan di bisnis fesyen online ini.

“Saya melihat peluang e-commerce di Indonesia sangat terbuka lebar. Di Indonesia, semua produk bisa dijual melalui online. Namun, harus diingat bahwa menjalankan bisnis online tidak semudah yang dibayangkan dengan. Misalnya, menganggap bahwa membuka toko online hanya membutuhkan sedikit biaya. Padahal, hal itu belum tentu benar,” papar Beatrix Immanuel, Marketing Manager Berrybenka dalam program Industry Insight Live Show di Marketeers Radio, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, untuk terjun ke e-commerce tidak membalik telapak tangan. Pelaku bisnis e-commerce akan berhadapan dengan berbagai kendala, baik dari internal perusahaan maupun dari eksternal. Menurut Beatrix, penyakit mereka yang menggarap e-commerce adalah mereka merasa sudah ahli dalam dunia e-commerce. Tentu ini akan menghambat mereka untuk menyerap perkembangan e-commerce yang terjadi saat ini. Namun, tidak semua individu atau perusahaan seperti itu, ini bergantung pada diri masing-masing.

Lalu, selain kendala internal, kendala juga muncul dari konsumen yang berkaitan dengan perilaku belanja mereka. Konsumen di Indonesia sudah terbiasa membeli produk fesyen, gadget, maupun elektronik di toko. Sebagian dari mereka masih enggan membeli online. “Dari sisi perilaku konsumen, masih banyak konsumen ketika ingin membeli masih harus melihat secara langsung produk dan harus mencoba memakai langsung. Maka, Berrybenka mengatasinya dengan memberikan visual dan informasi yang dibutuhkan konsumen di website,” tambah Beatrix.

Untuk kompetisi cukup ketat, Berrybenka mencari cara untuk terus menarik konsumen dengan mengutamakan servis dan menawarkan harga yang kompetitif. Semakin banyak kompetitior, menurut Beatrix, malah memiliki segi positif karena Berrybenka tidak sendirian dalam mengedukasi masyarakat luas mengenai e-commerce sehingga mereka tak ragu lagi untuk berbelanja online.

Saat ini, Berrybenka menawarkan berbagai kemudahan bagi pelanggan dalam hal pembayaran. Di antaranya, menggunakan metode pembayaran transfer bank, debit, Internet Banking, kartu kredit, bahkan Cash On Delivery (COD), yaitu pembayaran dilakukan di tempat saat barang sudah diterima pemesan.

“Di industri fesyen, metode pembayaran yang masih banyak dilakukan adalah transfer bank dan COD. Metode pembayaran ini bisa berbeda tergantung industri. Untuk industri travel, pembayaran dengan kartu kredit sangat tinggi sekali karena sekali jalan mereka dapat menghabiskan biaya di atas Rp 500 ribu bahkan jutaan,” jelas Beatrix.

Related