Targetkan Return on Equity di Atas 18% pada 2025, Ini 3 Strategi BNI

marketeers article
Jakarta Fashion Week 2023, BNI Genjot Transaksi Digital Channel. (FOTO: 123rf)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tau BNI menargetkan dapat meningkatkan Return on Equity (RoE) atau rasio laba yang dihasilkan bank dari modalnya hingga di atas 18% pada tahun 2025. Oleh karena itu, strategi pertumbuhan perseroan dalam tiga tahun ke depan akan fokus pada tiga hal.

“Dengan RoE per Juni 2022 sebesar 15,1%, maka ini berarti profitabilitas kami akan terus meningkat secara berkelanjutan,” kata Novita Widya Anggraini, Direktur Finance BNI dalam Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).

Strategi pertama yang dilakukan, yaitu pertumbuhan kredit BNI di segmen korporasi akan fokus pada nasabah blue chip dengan kualitas dan outlook kinerja usaha yang baik dan secara historis telah terbukti resilien dalam menghadapi gejolak perekonomian.

Kedua, pertumbuhan segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) yang mana BNI akan memperkuat pertumbuhan bisnis UKM yang berorientasi ekspor, serta diaspora yang berada di luar negeri melalui program BNI Xpora dan pengembangan ekosistem dan solusi digital yang tepat bagi UKM.

Ketiga, pertumbuhan bisnis segmen konsumer yang akan datang dari strategi cross selling dengan nasabah segmen korporasi dan UKM. BNI akan fokus mengoptimalkan peluang bisnis seperti kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit tanpa agunan (KTA) dari pemilik bisnis maupun pegawai nasabah wholesale banking.

Novita menekankan BNI berkomitmen untuk memastikan target RoE ini dapat dicapai mulai dengan tahun ini. Terlebih, kinerja perseroan hingga semester kedua 2022 masih on track untuk merealisasikan pencapaian laba tertinggi dalam sejarah perseroan.

“Kami melihat ada korelasi yang kuat antara tingkat RoE dengan valuasi saham dari parameter Price-to-Book Value. Maka, harapannya valuasi saham BNI ke depan akan terus meningkat dan memberikan return yang optimal bagi pemegang saham,” ujarnya.

Saat ini, BNI terus mencetak kinerja solid dengan pertumbuhan laba yang makin kuat. Pada semester pertama tahun ini perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 8,8 triliun, meningkat 75% secara tahunan (YoY).

Novita menyampaikan hasil positif dari kinerja keuangan tersebut, terefleksi pada kinerja saham perseroan yang makin meningkat. Harga saham emiten berkode BBNI pada 30 Juni 2022 ditutup di harga Rp 7.850, atau meningkat 69,5% dibanding setahun sebelumnya, jauh di atas indeks blue chip LQ45 yang tumbuh hanya sebesar 17,4% year-on-year.

Price to Book Value (PBV) berhasil naik menjadi 1,16 kali di akhir Juni 2022. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan peers yang rata-rata PBV telah berada di 1,8 kali, maka posisi ini sangat atraktif untuk investasi. 

Kapitalisasi pasar perseroan pun meningkat menjadi Rp 146,4 triliun dibandingkan akhir Juni tahun lalu yang sebesar Rp 86,3 triliun. Posisi hingga pertengahan paruh kedua tahun ini juga masih sangat menarik. 

Per akhir Agustus harga BBNI ditutup Rp 8.525 atau meningkat 60,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kami berharap, apresiasi ini masih tetap berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan kinerja kami yang terus tumbuh solid yang akan terus mampu memberi banyak nilai pertumbuhan yang baik bagi investor,” tuturnya.

Related