Tarif Avtur Makin Kompetitif

marketeers article

Pemerintah berencana menjadikan tarif avtur di wilayah Indonesia menjadi lebih kompetitif di kawasan ASEAN. Wacana pemerintah ini didukung oleh Angkasa Pura II yang mengelola 13 bandara di kawasan Indonesia Barat.

Tarif avtur yang kompetitif akan berdampak secara langsung terhadap peningkatan daya saing bandara-bandara di Indonesia. Bagi Angkasa Pura II, membuat harga avtur tinggi tidak memiliki nilai tambah bagi perusahaan.
 
Angkasa Pura II bekerjasama dengan Pertamina dalam pendistribusian avtur di bandara. Keduanya menyepakati adanya throughput fee atau konsesi.
 
Adapun throughput fee ini dibayarkan oleh Pertamina karena fasilitas yang diberikan Angkasa Pura hingga avtur dapat sampai ke pesawat. Melalui ketentuan throughput fee diatur bahwa setiap liter avtur yang terdistribusi, Pertamina harus membayar Rp 33 per liter di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Lalu, Rp 10 per liter di Bandara Internasional Kualanamu, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandara Halim Perdanakusuma Rp 5 per liter
 
Kesepakatan antara Angkasa Pura II dan Pertamina mengacu pada ICAO 9082 tentang ICAO Policies on Charge for Airports and Air Navigation Services. “Kami jelas mendukung tarif avtur yang lebih kompetitif karena hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan industri penerbangan nasional khususnya meningkatkan daya saing bandara di dalam negeri dan maskapai nasional,” ujar Director of Commercial PT Angkasa Pura II (Persero) Faik Fahmi.
 
Meskipun begitu, masih ada beberapa bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II yang belum dikenai throughput fee, yakni Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Supadio (Pontianak), Sultan Thaha (Jambi), dan Depati Amir (Pangkalpinang).
 
Editor: Sigit Kurniawan 

Related