Tarik Investor Prancis, Bahlil Lahadalia Ingatkan soal Mitra Lokal

marketeers article
Tarik Investor Prancis, Bahlil Lahadalia Ingatkan soal Mitra Lokal. (FOTO: Dok Kementerian Investasi/BKPM)

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melakukan pertemuan dengan perusahaan Prancis, HDF Energy di sela Indonesia Investment Forum (IIF) 2022 di London, Inggris. Dalam pertemuan itu mengemuka rencana investasi HDF Energy untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Bahlil berharap rencana investasi itu mendorong adanya kolaborasi dengan pengusaha lokal.

BACA JUGA: Bahlil Tawarkan Kerja Sama Perdagangan Karbon dengan Inggris

“Tapi saya minta jangan hanya bekerja sama dengan BUMN, tetapi harus dengan pengusaha lokal selain BUMN, karena kita ingin ada pemerataan. Tapi pengusahanya yang profesional, yang bisa bekerja sama dan memiliki kualitas,” kata Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (30/10/2022).

HDF Energy saat ini tengah dalam menjalankan rencana 20 proyek dengan total investasi senilai US$ 1,5 miliar. Perusahaan itu juga berencana berkolaborasi dengan pengusaha daerah.

BACA JUGA: Bahlil Lahadalia Klaim Kantongi Rp 200 Triliun untuk Pembangunan IKN

Deputy CEO of HDF Energy Jean-Noel de Charentenay menjelaskan sebagai Produsen Listrik Independen (IPP), perusahaan tersebut menggunakan hidrogen untuk menyimpan kelebihan suplai energi hijau dari angin dan matahari didukung oleh teknologi baterai untuk menyimpan energi dari sumber hijau tersebut. HDF memiliki peran yang potensial untuk mendukung peningkatan produksi energi hijau, dimana adanya tantangan terkait stabilitas suplai energi hijau jika dibandingkan dengan energi fosil.

“Jadi kenapa kami tertarik untuk berinvestasi di Indonesia? Karena kami rasa kami memiliki solusi yang tepat terkait dengan karakteristik tantangan yang dihadapi Indonesia yaitu jumlah populasi yang sangat besar, kami dapat menjamin stabilitas suplai listrik. Jadi kami merasa memiliki kontribusi di Indonesia,” ujar Noel.

Saat ini, HDF Energy tengah mengupayakan pengembangan proyek renewable energy pertama di Indonesia dengan target kawasan timur Indonesia. Proyek tersebut direncanakan akan dikembangkan secara bertahap dimulai dari Sumba, NTT yang selanjutnya akan diperluas ke daerah timur Indonesia lainnya.

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Senior VP Corporate Affairs & Partnership Eramet Pierre-Alain Gautier, Bahlil mendorong perusahaan tambang Prancis itu agar segera merealisasikan rencana investasinya dalam pembangunan proyek smelter untuk bahan baku baterai. Eramet bekerja sama dengan BASF, perusahaan kimia asal Jerman membangun proyek yang dinamakan Proyek Sonic Bay di Weda Bay dengan total investasi US$ 2,2-2,5 miliar.

“Saya harapkan komitmen dari Eramet untuk segera merealisasikan proyek ini dan dapat memulai konstruksi. Saya hanya minta satu hal saja. Keterlibatan pengusaha lokal harus diperhatikan. Kontraktor tambangnya harus beri porsi pengusaha lokal agar ada pemerataan. Jadi saya harap ini jadi fokus yang dibicarakan oleh Eramet dan BASF,” ucap Bahlil.

Related