Teknologi dan Integrasi Meredefinisi Ulang Kemudahan Mobilitas Warga

marketeers article

Sektor transportasi mengambil peran penting dalam berjalannya kegiatan sosial ekonomi di berbagai daerah, tidak terkecuali Jakarta. Aspek mobilitas menjadi kebutuhan pokok bagi segenap warga setiap hari, baik untuk berangkat menuju lokasi kerja atau berdagang hingga akhirnya pulang kembali ke rumah untuk beristirahat.

Pilihan moda transportasi baik pribadi maupun umum tersedia di Jakarta, membawa jutaan penumpang dari kawasan hunian masyarakat menuju kawasan pusat bisnis dan perkantoran. Adanya perkembangan teknologi mulai berpengaruh besar memberi kemudahan bagi calon penumpang atau pengguna transportasi umum maupun pemilik kendaraan pribadi dalam perjalanan keseharian mereka.

Bagi pemilik kendaraan, termasuk calon pembeli, fitur serta teknologi sebuah kendaraan mulai diperhitungkan sebagai salah satu faktor sebelum memiliki sebuah mobil atau motor. Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Indonesia menyadari betul calon pembeli kendaraan roda empat selalu menantikan teknologi baru dan andal dari produsen.

“Terlebih, saat ini konsumen lebih selektif dalam memilih barang, termasuk lebih dahulu melihat review serta unggahan di media sosial sebelum mengambil keputusan dalam membeli kendaraan pribadi,” kata Arief. “Membangun engagement dengan calon pelanggan mulai kami lakukan, termasuk memulai pengalaman pembelian secara digital.”

Arief menyampaikan pandangan tersebut dalam acara 16th Annual MarkPlus Conference 2022 pada Rabu (8/12). Dalam sesi dengan tema High-Tech Smart Mobility tersebut hadir juga Business Development Department Head dari PT JakLingko Indonesia Bayu Anindito.

Bayu menjelaskan bagaimana teknologi memberi nilai tambah kepada penyelenggara transportasi umum. Cara yang dapat dilakukan bagi operator angkutan massal, khususnya di DKI Jakarta, adalah dengan melakukan integrasi baik dari segi jaringan pelayanan, jadwal, hingga cara pembayaran bagi penumpang.

“Integrasi jaringan akan meluasan cakupan pelayanan transportasi umum, sementara integrasi jadwal akan memberikan informasi kepada pengguna angkutan untuk menghitung waktu perjalanan atau lokasi transit, sementara integrasi ticketing memberikan kemudahan pembayaran ongkos melalui satu pintu,” kata Bayu.

Optimalisasi pelayanan angkutan umum termasuk pengembangan fasilitas yang sedang berjalan bisa meningkatkan nilai tambah dalam kegiatan ekonomi masyarakat, baik barang dan jasa. Upaya pengembangan dan integraasi itu bertujuan mencapai target sebanyak 60% dari warga DKI Jakarta menggunakan angkutan umum pada tahun 2029.

Bayu dan Arief setuju terhadap adanya kemungkinan pengembangan integrasi fitur fasilitas, yang mengakomodir kepentingan pemilik kendaraan pribadi maupun pengguna transportasi umum. Salah satunya ketersediaan area parkir (park & ride) di kawasan halte maupun stasiun mass rapid transit (MRT) di DKI Jakarta.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related