Terdampak Parah, UKM Harus Dibantu untuk Bangkit

marketeers article

Pandemi COVID-19 yang telah melanda Indonesia sejak tahun 2020 lalu membawa dampak yang sangat besar di berbagai sektor. Tak terkecuali pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM). Padahal UKM memiliki kontribusi yang besar bagi perekonomian negara. Sumbangan UKM pada PDB tahun 2019 bisa mencapai 60,3% PDB nasional. Namun, karena pandemi kontribusi ini turun drastis hingga 37,3%.

Siti Hidayanti  selaku Direktur PT Artajasa Pembayaran Elektronis mengatakan bahwa terjadi penurunan pendapatan (pada sektor UKM) yang cukup signifikan yang cukup signifikan. Bahkan, ada pelaku UKM yang tidak ada penjualan sama sekali.

Banyaknya kebijakan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga turut mempersempit ruang gerak para pegiat di sektor UMKM. Selama ini sektor UMKM sangat bergantung pada pelanggan yang hadir secara fisik dan melakukan transaksi secara fisik.

“UKM adalah salah satu sektor yang paling terdampak selama terjadi pandemi. Menurut survei yang dilakukan oleh UNDP dan LPEM, terjadi penurunan pendapatan yang cukup signifikan bahkan 36,7%. Bisa dikatakan itu  tidak ada penjualan sama sekali,” kata Siti.

Hal ini tentunya dapat dipahami karena sektor UKM di Indonesia berada pada segmen pedagang eceran, makanan dan minuman, serta produk lainnya. Pelaku UKM pada segmen ini tentunya sebelum pandemi sangat bergantung pada kehadiran, komunikasi secara langsung, dan juga transaksi fisik di lokasi.

Kondisi penurunan yang dialami sektor UKM di Indonesia sangat struktural bagi basis perekonomian Indonesia. Namun, jika dilihat dari data Bank Indonesia, kontribusi UKM terus meningkat dari tahun ke tahun.  “UKM   memiliki daya tahan tinggi, dan lebih tahan banting karena masih berbasis sumber daya domestik. Jadi, tidak banyak bergantung pada bahan baku ekspor,” kata Siti.

Di tengah pandemi,  Artajasa berupaya mendukung usaha dan strategi para UKM. Menurut survei yang dilakukan oleh UNDP dan LPEM, UKM masih memiliki tantangan, antara lain kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, distribusi, dan lainnya. “Tantangan ini  kemudian berdampak pada pengurangan pendapatan dan margin keuntungan. Kita harus membantu UKM untuk menghadapi berbagai tantangan ini,” tegas Siti.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related