Tertinggi di ASEAN, Belanja Iklan di Aplikasi Fintech Tembus Rp 6,7 Triliun

marketeers article
Ilustrasi iklan, sumber gambar: 123rf

Perusahaan atribusi dan analitik, AppsFlyer menyebutkan Indonesia menjadi negara dengan belanja iklan terbesar di aplikasi financial technology (fintech). Tercatat, sepanjang tahun 2021 belanja iklan mencapai Rp 6,7 triliun atau setara 60% dari total belanja iklan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan Pakistan.

Adapun catatan Bank Indonesia (BI) transaksi digital tahun 2021 di Indonesia naik mendekati 60% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 35,1 triliun. Instalasi aplikasi keuangan meningkat pada akhir tahun dari 12,07% menjadi 14,86% di perangkat iOS.

“Indonesia mendominasi investasi perusahaan teknologi keuangan (fintech) di ASEAN dan Pakistan selama tahun 2021, khususnya dari sisi belanja iklan aplikasi, menjadikan Indonesia sebagai pusat dari belanja iklan aplikasi Keuangan di wilayah ini. Hal ini menggarisbawahi besarnya potensi industri fintech serta semakin ketatnya kompetisi antarpemain industri ini,” ujar Anthony Loekita Harsono, Sales Manager Indonesia AppsFlyer melalui keterangannya, Rabu (15/6/2022).

Menurut dia, temuan tersebut didapatkan setelah mengamati hampir 800 aplikasi keuangan di Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Pakistan selama tahun 2021. AppsFlyer menemukan perusahaan-perusahaan fintech lebih memfokuskan dana belanja iklan mereka di Indonesia, dibandingkan negara-negara lain di ASEAN serta Pakistan.

Anthony bilang sejalan dengan besarnya populasi unbanked dan underbanked di Tanah Air, perusahaan-perusahaan fintech turut berfokus untuk mendukung pertumbuhan industri teknologi keuangan di Indonesia dibanding negara-negara lain. Ditambah lagi, perilaku masyarakat Indonesia yang melek digital dan situasi pandemi COVID-19 makin mendorong pemanfaatan teknologi untuk kegiatan sehari-hari, termasuk dalam bertransaksi.

BI mencatat transaksi digital di Indonesia pada tahun 2021 senilai Rp 35,1 triliun, naik hampir 60% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, di wilayah ASEAN dan Pakistan, data AppsFlyer menunjukkan pada tahun 2021 terdapat 689 juta instalasi aplikasi keuangan.

“Tahun 2021 merupakan tahun yang luar biasa bagi aplikasi keuangan, baik di wilayah ASEAN, maupun di Indonesia. Tingginya antusiasme masyarakat terhadap layanan fintech memberikan peluang besar bagi perusahaan fintech dan penyedia aplikasi keuangan untuk memperoleh pengguna-pengguna baru, agar dapat menjangkau populasi unbanked dan underbanked yang besar di Indonesia,” ujarnya.

Anthony menambahkan, pada kuartal IV tahun 2021, jumlah pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) keuangan di Indonesia mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Untuk aplikasi keuangan di iOS, jumlah in-app purchase berkembang dari 12,07% ke 14,89% pada momen akhir tahun.

Sementara itu, aplikasi Keuangan di Android mengalami pertumbuhan in-app purchase dari 11,82% menjadi 14,15%. “Dapat disimpulkan bahwa minat akan aplikasi Keuangan meningkat drastis pada periode ini, sehingga menjadi waktu yang tepat bagi para pemasar aplikasi Keuangan untuk mengoptimalkan strategi pemasarannya demi mendorong akuisisi pengguna,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related