Tesla Turunkan Banderol Mobil Listrik di Cina, Siap Perang Harga?

marketeers article
Ilustrasi Tesla (Sumber: 123RF)

Tesla, produsen otomotif kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS) memotong harga jual untuk mobil listrik Model 3 dan Model Y sebanyak 9% di Cina. Keputusan itu cukup mengejutkan di tengah kenaikan harga-harga barang sektor industri.

Dilansir dari Reuters, Senin (24/10/2022), dengan penurunan ini memunculkan indikasi melemahnya permintaan pasar, khususnya di pasar otomotif terbesar dunia tersebut. Harga yang sudah diturunkan diunggah dalam web Tesla Cina. 

BACA JUGA: Akuisisi Twitter, Elon Musk Tetap Antusias meski Beli Lebih Mahal

Bulan lalu, Tesla juga memberikan insentif terbatas kepada pembeli yang memilih paket asuransi. Keputusan memangkas harga terjadi usai Tesla memaparkan laporkan kinerja kuartal III 2022 pekan lalu.

Dalam laporannya, Elon Musk, CEO Tesla berkomentar soal resesi yang terjadi di Cina dan Eropa. Akibatnya, Tesla kemungkinan besar tidak mencapai target pengiriman mobil listriknya untuk tahun ini di kedua negara tersebut.

BACA JUGA: Tesla Kantongi Laba Bersih US$ 3,3 Miliar, Naik Ratusan Persen 

Namun, Musk mencatat adanya permintaan yang kuat pada kuartal III 2022 sehingga secara bisnis perusahaannya bisa kebal terhadap resesi. China Merchants Bank International (CMBI) menilai aksi Tesla memotong harga produk meningkatkan risiko dari kompetisi produsen electric vehicle (EV) Cina.

Apalagi, penjualan mobil listrik, termasuk industri lain di dalamnya diprediksi melambat hingga 2023.

“Pemotongan harga menggarisbawahi kemungkinan perang harga yang telah kami tekankan sejak Agustus,” kata Shi Ji, analis dari CMBI.

Sementara itu, penjualan ritel di Cina tumbuh 2,5% pada September, di bawah ekspektasi analis yang sebesar 3,3%. Pada Agustus lalu, penjualan ritel tercatat 5,4% secara year on year (yoy).

Tesla dan kompetitornya di Cina telah menaikkan beberapa kali harga mobil listrik sejak tahun lalu akibat meningkatnya banderol bahan baku. Akan tetapi, Tesla juga secara teratur menyesuaikan harga mobilnya di Cina lantaran memperoleh insentif berupa subsidi dari pemerintah. 

Tesla memastikan penyesuaian harga itu sudah sesuai dengan beban biaya produksi. Di samping itu, pemanfaatan kapasitas di Shanghai Gigafactory telah meningkat, sementara rantai pasokan tetap stabil sehingga beban biaya makin rendah.

Harga awal untuk sedan Model 3 diturunkan menjadi ¥ 265.900 atau setara US$ 36.727 dari ¥ 279.900. Selanjutnya, untuk kendaraan sport model Y dipotong menjadi ¥ 288.900 dari ¥ 316.900.

Sebaliknya, harga rata-rata untuk mobil listrik Tesla baru di AS telah melonjak sejak tahun lalu. Perusahaan riset Kelley Blue Book mencatat harga baru mobil listrik Tesla di bawah US$ 70.000 pada Agustus 2022.

Tesla melakukan upgrade untuk pabriknya di Shanghai pada awal tahun sehingga produksi mingguan menjadi sekitar 22.000 unit. Jumlah tersebut meningkat 5.000 unit dari bulan Juni yang sekitar 17.000.

Related