Tetra Pak: Ada Relasi Kuat Antara Kesehatan dan Kelestarian Lingkungan

marketeers article
SUMBER: TETRA PAK

Tetra Pak, perusahaan kemasan makanan dan minuman global, mengumumkan laporan survei tahunan mereka, kali ini dengan tema “The Convergence of Health & Environment”. Survei ini bekerja sama dengan Ipsos dan dilakukan di lima negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, Brazil, dan Indonesia.

“Dari aspek kesehatan, Indonesia menempati satu dari lima negara penderita diabetes tertinggi. Sedangkan secara lingkungan, permasalahan sampah plastik di Indonesia tengah menjadi sorotan internasional. Inilah yang menjadi latar belakang kami memilih Indonesia sebagai salah satu negara kunci,” ujar Soeprapto Tan, Managing Director Ipsos Indonesia, pada Kamis (31/10/2019).

Secara umum, masyarakat Indonesia telah memahami bahwa kesehatan pribadi dan kelestarian lingkungan terhubung satu sama lain, terutama generasi milenial dan new moms. Karena itu, mereka selalu memilih produk yang ramah lingkungan dan juga sehat untuk dikonsumsi.

Salah satu industri pertama yang melihat adanya konvergensi antara kesehatan dengan lingkungan adalah industri makanan dan minuman. Hal ini memberikan peluang baru untuk menciptakan hubungan personal dengan konsumen.

Survei Tetra Pak mengatakan terdapat lima karakteristik produk yang dianggap sehat dan ramah lingkungan oleh konsumen, yaitu menggunakan bahan baku alami, tidak mengandung pengawet, produk organik, menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang, serta kemasan yang dapat digunakan kembali (reusable).

“Kami berharap dengan menampilkan kelima karakteristik dalam laporan ini, para pemilik merek, terutama di industri makanan dan minuman dapat memperhatikan produk yang memiliki potensi di masa depan,” jelas Gabrielle Angriani, Communication Manager Tetra Pak Malaysia, Singapura, Filipina, & Indonesia.

Tetra Pak menekankan pentingnya peran aspek kemasan disetiap aktivitas konsumsi masyarakat. Pemilihan kemasan sebaiknya memperhatikan pemanfaat sumber daya alam secara bertanggung jawab dan memastikan daur ulangnya paska konsumsi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related