The Body Shop: Sustainability and Zero Waste is a New Marketing Approach

marketeers article

Ada satu pertanyaan besar yang kerap muncul di hadapan mayoritas konsumer saat ini, “apakah merek dari produk yang saya pilih memberikan dampak positif bagi lingkungan?”. Faktanya, hal ini juga berlaku di dunia kecantikan dan perawatan diri.

Bercermin dari riset yang dilakukan Mintel bertajuk 2019 Global Beauty and Personal Care Trend. Mintel memotret, konsumer saat ini cenderung memilih merek yang mengusung nilai sustainabilitas. Jika merek tidak mampu melakukan pendekatan ini, Mintel memprediksi merek ini tak akan sustain di pasaran. Bisnis kecantikan dan perawatan pribadi harus mulai mengubah paradigma bisnis mereka berbasiskan sustainabilitas dan zero-waste.

“Lebih dari sekadar personalisasi produk, konsumer saat ini begitu peka terhadap isu-isu sosial, mulai dari kondisi lingkungan hingga dunia pendidikan. Sangat penting bagi merek untuk turut berkontribusi dalam hal ini. Pasalnya, hal ini akan mempengaruhi proses pemilihan merek oleh para konsumer,” terang Slamet Sudijono, Digital and Marketing Director The Body Shop Indonesia di Jakarta, Kamis (16/05/2019).

Sejumlah upaya agresif dilakukan para pemain, termasuk materi komunikasi yang disampaikan secara aktif. Sebut saja kampanye Bring Back Our Boottles (BBOB) milik The Body Shop. Sejak 2008 hingga saat ini, kampanye ini terbukti efektif bagi The Body Shop. Slamet menjelaskan, program BBOB mengajak konsumer mereka untuk mengembalikan botol kemasan The Body Shop yang telah digunakan ke toko The Body Shop. Bukan tanpa reward, para konsumer yang memiliki membership The Body Shop dapat memperoleh sejumlah poin.

“Selain dapat memberikan kontribusi positif dengan bersama-sama menjaga lingkungan, kami juga menjaga loyalitas konsumer dengan memberikan satu poin bagi pemegang Club Membership The Body Shop untuk setiap penukaran satu botol. Sementara, bagi pemegang Fan Membership akan memperoleh dua poin setiap penukaran satu botol The Body Shop,” terang Slamet.

Tak hanya program BBOB, The Body Shop berupaya menjawab kekhawatiran konsumer akan dampak besar yang dihasilkan dari pembuatan produk kecantikan terhadap lingkungan melalui sederet inovasi.

“Kami tidak menggunakan animal testing pada setiap pengujian produk The Body Shop. Kami juga meluncurkan Community Trade sebagai bentuk komitmen kami untuk memilih bahan baku yang aman dan terbaik, serta kerajinan tangan yang memberdayakan keterampilan petani skala kecil dan  para pengrajin tradisional di pedesaan yang tersebar di empat penjuru dunia,” tutur Slamet.

Hingga hari ini, The Body Shop telah memiliki 26 Community Trade suppliers di 21 negara di seluruh dunia dengan manfaat yang diberikan kepada sekitar 25 ribu orang.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related