The Political Year 2023? Cheer Up! The Reform and Rise of Indonesia

marketeers article
Hermawan Kartajaya. Foto: Nugraha (Marketeers)

Oleh Hermawan Kartajaya, Founder and Chairman M Corp.

Pada 8 Desember 2022, kami kembali menyelenggarakan MarkPlus Conference dari pagi hingga malam dan saya perkirakan dihadiri 3.000 peserta. Setelah dua tahun sebelumnya diselenggarakan secara virtual, MarkPlus Conference akhirnya bisa kembali hadir secara offline

Tidak hanya pelaku bisnis, di acara ini, hadir pula akademisi dan pejabat pemerintah dari berbagai instansi. Sehari sebelumnya, MarkPlus menyelenggarakan ASEAN Marketing Summit secara virtual. 

Pembicara dari berbagai negara di ASEAN hadir secara online untuk membahas isu-isu bisnis terkini di kawasan yang terus berkembang ini. Acara ditutup pada malam harinya dalam bentuk dinner reception di kantor sekretariat ASEAN Jakarta. 

BACA JUGA: CL-EL and PI-PM: New Competencies for New Generation

Saya sengaja memilih tempat istimewa ini karena tahun depan bertepatan dengan momentum Indonesia untuk kembali menjadi Ketua ASEAN. Di dalam tulisan kali ini, saya akan membahas materi presentasi saat acara MarkPlus Conference tersebut. Judul tulisannya pun sama dengan judul presentasi yang saya bawakan.

WHY: G20 Presidency 2022 and Chair of ASEAN 2023

Pada tahun 2023 ini, kita sudah memasuki tahun politik. Komisi Pemilihan Umum sudah mengumumkan partai-partai yang lolos verifikasi dan siap berlaga tahun 2024 nanti. 

Pada 2 Desember lalu, saya diundang sebagai pembicara dalam acara Konsolidasi Nasional KPU di Ancol yang dihadiri tidak kurang dari 6.000 peserta dari berbagai daerah. Pada sesi pagi, Presiden Jokowi hadir untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara. 

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan talk show yang menghadirkan pejabat-pejabat dari berbagai instansi seperti KPK, LKPP, Kepolisian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri. Saya mendapatkan giliran sebagai pembicara tunggal di sesi siangnya.

BACA JUGA: Mindful Leaders vs Quiet Quitters

Di depan peserta Konsolidasi Nasional tersebut, saya menyampaikan beberapa hal yang bisa menjadi bekal kita untuk optimistis menghadapi tahun politik ini. Hal serupa saya sampaikan kembali di hadapan peserta MarkPlus Conference 2023 yang diadakan beberapa hari kemudian.

Momentum pertama yang bisa menjadi bekal optimisme kita adalah keberhasilan Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022. Di tengah situasi politik dunia yang tidak stabil karena perang Rusia-Ukraina, Indonesia bisa menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 secara lancar di Bali. Kehadiran Presiden Amerika Serikat dan Tiongkok menjadikan KTT G20 Bali semakin berarti. 

Tidak hanya itu, Indonesia juga berhasil memfasilitasi lahirnya G20 Bali Leaders’ Declaration bagi pemulihan situasi dunia. Momentum kedua yang bisa menambah optimisme kita adalah kembalinya posisi ketua ASEAN ke Indonesia tahun 2023 ini. 

ASEAN merupakan kawasan ekonomi yang memiliki potensi tinggi. Bagi pelaku bisnis di Indonesia, langkah awal untuk go global bisa dimulai dari kawasan ini. Untuk itu, momentum Indonesia sebagai Ketua ASEAN di tahun depan perlu benar-benar menjadi perhatian bagi para pelaku bisnis.

WHAT: Reform and Rise

Bagaimana pelaku bisnis bisa memanfaatkan momentum- momentum penting yang telah dibahas sebelumnya? Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya ingin menggunakan kerangka dasar strategic marketing yang sudah digunakan oleh MarkPlus selama tiga dasawarsa lebih. 

Saya selalu bilang bahwa marketing itu sebenarnya terdiri dari tiga hal: customer management, product management dan brand management. Dengan mengelola tiga hal ini secara tepat maka bisnis Anda akan bisa lebih kompetitif.

Mid-Term: Reform

Periode 2023-2025 saya menyebutnya dengan fase Reform. Ada tiga momentum penting yang bisa Anda manfaatkan untuk memaksimalkan kinerja bisnis Anda dalam jangka menengah ini. 

Terkait dengan product management, Presidensi Indonesia di G20 tahun 2022 membuahkan berbagai komitmen investasi. Sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, transportasi, dan energi terbarukan menjadi prioritas dari negara-negara anggota G20. Meskipun demikian, “trickle down effect” dari investasi tersebut diharapkan juga akan dirasakan oleh sektor-sektor lainnya. 

Sebagai pelaku bisnis, momentum kesuksesan Presidensi G20 perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan produk-produk baru yang relevan. Pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN.

Bagi para pemasar, momentum ini perlu dimanfaatkan untuk menguatkan merek mereka secara regional. Pelajarilah potensi kawasan ini agar Anda bisa memutuskan ke negara mana ekspansi pasar bisa dilakukan.

Momentum ketiga dalam jangka menengah ini adalah pemilihan umum tahun 2024. Pada tahun tersebut, ada kurang lebih 190 juta pemilih yang tersebar di sekitar 700.000 tempat pemungutan suara. 

Jangan lupa ada belasan partai politik yang akan mengikuti kontes politik berikut calon-calon anggota legislatif dan calon kepala daerah yang mereka usung. Mereka semua ini adalah potential customer yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pelaku bisnis.

Long-Term: Rise

Selain melakukan persiapan strategi untuk jangka menengah, Anda juga perlu menyiapkan fondasi untuk jangka panjang. Sejak awal pandemi saya sudah memprediksi bahwa salah satu isu penting pada tahun 2030 nanti adalah sustainable development goals (SDGs). 

Dalam bahasa bisnis yang lebih sederhana, SDGs ini bisa diterjemahkan menjadi ESG (environment, social, governance). Aspek social penting untuk diperhatikan dalam customer management

Untuk mengakuisisi dan meretensi pelanggan masa depan dari kalangan Gen Z, perusahaan perlu menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat. Komunitas-komunitas pelanggan perlu dikembangkan dengan membawa spirit perubahan positif di masyarakat.

Berikutnya, aspek environment perlu mendapatkan perhatian khusus dalam product management. Dalam aktivitas pengembangan produk baru, pastikan Anda menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. 

Penggunaan kemasan isi ulang juga bisa mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan. Adapun untuk brand management, penerapan tata kelola perusahaan yang profesional dan tidak diskriminatif perlu dikomunikasikan ke berbagai stakeholder. 

Citra sebagai perusahaan dengan good governance bukan hanya penting untuk mendapatkan apresiasi positif dari pelanggan, tetapi juga untuk menarik minat dari talent potensial untuk memperkuat sumber daya manusia perusahaan.

HOW: Strategic Marketing Framework in Action

Penerapan strategic marketing dengan memanfaatkan momentum-momentum penting di jangka menengah sudah bisa kita lihat contoh-contohnya. Momentum Presidensi G20 dimanfaatkan beberapa perusahaan transportasi, seperti MRT untuk mendapatkan komitmen investasi dari Inggris, Korea Selatan dan Jepang. 

Investasi tersebut akan bermanfaat untuk pengembangan produk dan layanannya dalam jangka menengah. Dari sisi brand management, beberapa perusahaan lokal sudah mulai kembali melakukan ekspansi bisnis ke wilayah ASEAN. 

Pandemi yang sempat menghantam perekonomian beberapa tahun lalu tidak menyurutkan langkah mereka untuk melakukan pengembangan pasar. Contohnya, Kopi Kenangan yang sudah membuka outlet-outlet di beberapa lokasi strategis di Malaysia.

Sedangkan momentum Pemilu 2024 sudah mulai dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan riset politik untuk menawarkan jasanya. Anda pun bisa ikut berpartisipasi untuk mendapatkan customer baru lewat momentum politik tersebut. 

Jika Anda memiliki produk atau layanan yang ingin ditawarkan ke instansi-instansi pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, jangan lupa untuk melakukan registrasi di platform resmi yang sudah tersedia. Adapun penerapan strategic marketing dalam jangka panjang juga sudah mulai dilakukan oleh perusahaan-perusahaan nasional. 

Perusahaan-perusahaan BUMN sudah rutin melakukan program pembinaan UKM (penerapan aspek social). Di Bali, restoran-restoran memiliki cara kreatif untuk menerapkan prinsip green business (penerapan aspek environment). 

Kisah Garuda Indonesia yang berhasil melakukan restrukturisasi utang juga menjadi contoh penerapan EGG, terutama untuk aspek governance. Jadi, itulah kerangka sederhana namun powerful yang perlu Anda perhatikan memasuki tahun 2023 hingga 2030 nanti. 

Pesan tambahan dari saya, apa pun strategi yang akan Anda ambil nanti, jangan lupa untuk tetap melangkah dengan optimistis pada awal tahun ini. Cheer up!

Related