Tiga Bulan Rilis di Indonesia, Paktor Raih 500 ribu Pengguna

marketeers article

Paktor, salah satu aplikasi mobile sosial asal Singapura ini terus menunjukkan pertumbuhan yang baik di Indonesia. Sejak mendarat di Indonesia Januari lalu, Paktor telah berhasil mendapatkan 500 ribu pengguna yang negara lain biasanya butuh waktu enam bulan. Pencapaian ini merupakan hal yang menggembirakan bagi Paktor dibandingkan di Singapura, Malaysia, Vietnam, Taiwan, dan Thailand.

“Kami sangat senang dengan pencapaian ini. Dibandingkan dengan pertumbuhan Paktor pada 55 hari di seluruh negara Paktor dan mendapatkan pertumbuhan di Indonesia merupakan pertumbuhan tercepat,” kata Joseph Phua, CEO dan pendiri Paktor dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Melihat pertumbuhan yang positif pada kuartal pertama, Paktor sangat optimistis menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar yang potensial. Potensi ini diperkuat dengan laporan eMarketer (Desember 2014) yang memperkirakan akan ada 100 juta pengguna ponsel pintar di Indonesia yang aktif di Indonesia pada tahun 2018. Hingga saat ini, Paktor memiliki 2,5 juta pengguna di seluruh Asia. Dalam sebulan, rata-rata Paktor memperoleh 300 juta swipe dan menciptakan 7,5 perkenalan baru. Dan, rata-rata pengguna Paktor menghabiskan waktu selama 13 jam dalam sebulan untuk menggunakan aplikasi pertemanan ini.

“Kami menargetkan lebih dari 4 juta pengguna Paktor di seluruh Asia hingga kuartal kedua ini dan kami sangat optimistis Indonesia dapat menyumbangkan angka yang signifikan. Hal ini didukung dengan karakter orang Indonesia yang ramah dan suka berteman,” tambah Phua.

Paktor masuk ke Indonesia sebagai aplikasi mencari teman baru bahkan teman kencan yang menawarkan cara yang mudah terhubung. Paktor menggunakan teknologi berbasis lokasi untuk mengidentifikasi pengguna lain di sekitar mereka. Aplikasi ini memang mengakui terinspirasi dari aplikasi serupa, yaitu Tinder. Namun, Paktor membuat aplikasi pertemanan dengan mengadopsi kultur Asia dan beberapa fitur tambahan. Paktor memberikan pilihan bagi pengguna untuk memilih teman berdasarkan jenis kelamin, usia, tinggi badan, negara asal, profesi, dan tingkat pendidikan.

Related