Tiga Cara Merek Tetap Kuat di Tengah Turbulensi Pasar

marketeers article

Di tengah turbulensi pasar yang tak menentu, merek dituntut kuat agar eksistensinya tetap terjaga. Pasalnya, tantangan merek semakin berat, mulai dari kompetitor yang kian banyak, hingga kehadiran teknologi yang semakin mendisrupsi peran perusahaan.

“Sekarang eranya online-offline. Kompetitor kian banyak. Teknologi kian maju. Saat ini adalah pasar yang sangat turbelensi,” kata Chairman & Founder MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya dalam bincang Sustainable The Strength of a Brand in a Turbulent Market,” di acara Jakarta Marketing Week 2016, Kota Kasablanka, Selasa, (15/5/2016).

Hermawan mengatakan, untuk menjadi merek yang kuat, sebuah merek harus mengintegrasikan teknologi online dengan offline. Selanjutnya, merek juga harus punya style.

“Ini era media sosial. Jika pelanggan tidak suka dengan tampilan Anda, mereka tak akan appeal pada merek Anda,” ujarnya.

Dan, lanjut Hermawan, merek juga harus memiliki karakter layaknya manusia, serta menjadikan pelanggan sebagai teman, bukan raja. “Meskipun kehadiran online itu penting untuk produktivitas dan efektivitas, tetap saja merek perlu ada sentuhan human-to-human. Dengan begitu, merek akan lebih sustain,” tuturnya.

Dalam survei Brand Asia 2016 kerja sama antara MarkPlus, Inc. dengan perusahaan media Jepang Nikkei Group, tiga merek Indonesia yang dianggap kuat di tengah turbulensi pasar saat ini adalah Garuda Indonesia, Aqua, dan Alfamart.

“Ini membuktikan bahwa merek lokal mampu bersaing dengan merek internasional. Meskipun Aqua saat ini sudah dimiliki oleh asing (Grup Danne_red),” ujar Hermawan.

Senior Manager Pre and Post Flight Services Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengakui bahwa Garuda Indonesia mengalami turbulensi pasar dalam setahun terakhir.

Ia bilang, banyak segmen pemerintah yang mesti turun kelas, dari ekonomi menuju bisnis. Begitu juga dengan perusahaan multinasional dan migas yang bahkan pindah ke maskapai low cost carrier, lantaran sektor migas terpuruk. 

“Meski begitu, kami tetap konsisten untuk fokus dengan segmen pasar yang disasar, yaitu middle up market. Brand image dan servis kami tak ada yang berubah, meskipun pasar sedang goyang,” ungkapnya. 

Editor: Sigit Kurniawan

Related