Tiga Langkah Bank Sumsel Babel Dampingi UKM

marketeers article
Drawing growth graph in notebook for financial concept

Wirausaha menjadi salah satu cara untuk mendorong perekonomian di berbagai daerah. Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang melihat adanya peningkatan dari masyarakat yang tertarik berwirausaha dalam beberapa waktu terakhir.

Pandemi memang tidak diragukan lagi menjadi penyebabnya. Karena itu, situasi saat ini perlu dilihat oleh berbagai pihak untuk berkolaborasi serta menjadikan hal ini sebagai peluang meningkatkan perekonomian sekarang dan nanti.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin melihat karakteristik usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) sangat unik. Ia mencontohkan produk yang berganti di waktu tertentu. Salah satu contohnya adalah di masa pandemi ini. UKM makanan ada yang beralih menjual masker, karakteristik unik lainnya adalah tempat usaha yang berpindah-pindah dan belum ada administrasi yang baik untuk memisahkan keuangan pribadi dan usaha.

Achmad menjelaskan banyak potensi yang bisa digali dari UKM Indonesia. Namun, sejumlah permasalahan masih harus dihadapi mulai dari permodalan, perizinan, hingga akses perbankan. Tantangan lainnya yang hadir adalah sebagian besar UKM masih berjualan di pasar dan belum masuk ke digital.

Karena itu, Bank Sumsel Babel pun menghadirkan tiga langkah yang dilakukan untuk membantu UKM untuk bisa tangguh dalam menghadapi krisis. Pertama, mempersiapkan ekosistem. Bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Sumsel Babel menghadirkan skema KUR (Kredit Usaha Rakyat) Cluster.

Masih mempersiapkan ekosistem bagi UKM, Bank Sumsel Babel bekerja sama untuk membantu sertifikasi halal bagi UKM makanan. Salah satu yang telah tergabung adalah Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang.

Kedua, Bank Sumsel Babel melakukan pendampingan dan pembinaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan para UKM mitra bisa menjangkau pasar lebih luas. Saat ini, Bank Sumsel Babel mengedukasi lewat webinar sehingga akan lebih banyak lagi yang bisa mendapatkan edukasi.

“Meski terus melakukan edukasi lewat webinar, kami juga menyiapkan secara offline bagi para pelaku usaha yang tidak memiliki sarana. Kami melakukannya di cabang-cabang kami. Tidak berhenti di sana, kami juga melakukan kunjungan untuk memastikan secara langsung bagaimana perkembangan para UKM mitra,” ujarnya pada acara Government Roundtable: Pemulihan Ekonomi Sumatera Selatan melalui Kebangkitan UMKM, Senin (16/11).

Ketiga, pemasaran. Tidak hanya menyiapkan ekosistem, Bank Sumsel Babel menghadirkan klinik UMKM, Kios UMKM di situs resmi mereka, dan ke depannya yang masih dalam pengembangan adalah kafe UMKM untuk membantu para UKM agar bisa memamerkan produknya di kantor Bank Sumsel Babel.

Tiga langkah tersebut hingga saat ini terus dilakukan dan dikembangkan. Agar ke depannya, semakin banyak UKM yang maju di Sumatera Selatan, tidak hanya terfokus di beberapa daerah saja.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related