Tiga Modal Utama Implementasi Digital Transformation di Bisnis Anda

marketeers article
startup business team on meeting in modern bright office interior brainstorming, working on laptop and tablet computer

Digital transformation menjadi buzzword bagi beberapa perusahaan, baik dalam dan luar negeri. Riset McKinsey menyebutkan bahwa dengan melakukan transformasi digital, Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya hingga US$ 150 miliar pada tahun 2025.

Beruntung, Indonesia saat ini sudah berada dalam tahap transformasi tersebut, baik dari sisi pemerintah maupun para pelaku bisnis. Semua paham saat ini transformasi digital sangatlah penting. Banyak pelaku bisnis di Indonesia yang sudah sadar betul dengan potensi keuntungan yang diraih ketika menerapkan transformasi digital.

Melalui penggunaan teknologi, perusahaan dapat membangun proses berulang untuk berjalan lebih efisien dan mengantisipasi kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Perkembangan serta adopsi teknologi yang dialami oleh masyarakat, membuat para pelaku bisnis secara sadar atau pun terpaksa melakukan transformasi. Sebenarnya ini merupakan awalan yang baik, terlepas tepat tidaknya perusahaan tersebut dalam melakukan transformasi.

Salah satu syarat mutlak dalam melakukan transformasi adalah memiliki digital asset yang kuat dan mumpuni. Baik dalam bentuk infrastruktur, sistem, teknologi, modal, kultur, dan tentunya sumber daya manusia. Semuanya harus bisa berjalan beriringan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Komponen infrastruktur, sistem, dan teknologi misalnya tidak bisa terpisahkan dari kerangka transformasi digital. Namun, karena terdapat beragam infrastruktur dan teknologi yang berkembang, ada baiknya perusahaan Anda memahami lebih dalam jenis teknologi apa yang akan diterapkan. Sebabnya, ketiga komponen ini tidak bisa bekerja secara maksimal jika tidak sesuai.

Berikutnya adalah masalah modal. Perlu diingat, setiap transformasi digital memerlukan biaya yang tidak bisa dibilang sedikit. Jangan jadikan komponen biaya dan modal dalam melakukan transformasi digital sebagai beban perusahaan. Setiap transformasi membutuhkan waktu. Dan biasanya, pada tahun-tahun awal tidak bisa langsung diukur manfaatnya secara nominal.

Lalu, paling krusial adalah masalah kultur dan sumber daya manusia. Terlepas dari seberapa canggih teknologi serta sistem yang diterapkan, tetap saja manusia memiliki peranan yang krusial. Seperti halnya tim sepakbola dalam memenangkan sebuah pertandingan, peran setiap individu dalam perusahaan untuk mencapai transformasi digital harus saling melengkapi dan bisa memberikan manfaat yang besar.

Transformasi digital adalah perubahan organisasi dalam skala besar, baik dalam hal proses atau pun pola pikir. Tentunya, untuk bisa mencapai ini semua harus ada satu suara sepakat bersama dalam sebuah organisasi. Setiap individu harus bisa mendukung satu sama lain.

Sekali lagi, ini adalah sebuah kerja tim yang amat besar untuk mencapai visi dan misi bersama. Tidak sekadar ambisi satu-dua orang belaka, tapi melibatkan semua divisi. Pastikan semua lini bekerja dengan seirama tanpa ada silo yang mementingkan satu atau dua divisi.

Related