Tiga Negara Pantai Kerja Sama dalam Penanggulangan Pencemaran Laut

marketeers article
Ilustrasi offshore oil rig. (FOTO: 123RF)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub)  melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut melakukan kerja sama terkait penanggulangan pencemaran laut dengan Penjaga Pantai Filipina (Philippines Coast Guard) dan Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard). Lewat kerja sama itu, ketiga negara menandatangani dokumen latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut yang dikenal dengan sebutan Regional Marine Pollution Exercise (Marpolex) yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 di Bacolod, Filipina.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Philippine Coast Guard dan Japan Coast Guard atas kerja sama yang telah terjalin baik selama bertahun-tahun sejak tahun 1986 dan juga atas kerja keras yang memungkinkan terselenggaranya Regional Marpolex.

Regional Marpolex juga merupakan bukti kepedulian Indonesia dengan berpartisipasi dan berbagi tanggung jawab untuk menjaga dan mendukung perlindungan lingkungan laut.

“Bagi Indonesia sebagai negara kepulauan, laut adalah kehidupan kita, laut adalah nafas kita, laut sangat penting bagi kita, bagi rakyat kita. Melindungi lingkungan laut kita tidak hanya bermanfaat bagi bangsa, tetapi juga masyarakat global,” kata Budi Karya dikutip dari website Kemenhub, Kamis (27/7/2023).

BACA JUGA:  Dukung Sustainability, BPOM Terus Mendorong Produk Ramah Lingkungan

Apresiasi juga disampaikan Menhub kepada Japan Coast Guard atas keterlibatannya dalam latihan dan kepedulian yang tinggi terhadap perlindungan lingkungan laut di perairan Sulu dan perairan Sulawesi, khususnya terkait penanggulangan pencemaran minyak dan aktif mengikuti setiap latihan regional yang dilakukan antara Indonesia, Filipina dan Jepang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha, mengatakan Indonesia telah mengalami beberapa peristiwa tumpahan minyak yang tidak hanya memakan korban kerusakan lingkungan dan kerugian finansial tetapi juga nyawa manusia.

BACA JUGA: Mulai Beroperasi Agustus 2023, LRT Jabodebek Diinspeksi Kemenhub

“Dari banyak pengalaman itu, kami belajar bahwa kunci keberhasilan operasi tanggap tumpahan minyak adalah koordinasi dan kerja sama,” ujar Arif.

Oleh karena itu, Indonesia berharap kerja sama antara tiga negara ini akan makin kuat pada masa mendatang, karena mengemban tugas untuk memastikan lingkungan laut tetap terjaga dan menjadi warisan kita untuk generasi selanjutnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related