Tiga Proyek Strategis Milik PGN Demi Tekan Emisi Karbon

marketeers article
Sumber: Pertamina

Memperkuat dalam memasok gas serta perluasan infrastruktur gas bumi, Subholding Gas Pertamina (PT PGN Tbk) mendukung energi transisi berkelanjutan dengan proyek strategisnya. Hal ini juga berfokus pada pembangunan rendah emisi guna mempercepat program pemerintah, yakni netral karbon 2060.

Melalui sejumlah proyek unggulan, PGN ingin mengakselerasi proses transisi fossil fuel ke energi bersih gas bumi. Pertama, dengan program regasifikasi seluruh pembangkit listrik yang ada di bagian timur Indonesia. Pasalnya, program ini dilakukan pada 33 lokasi dengan total kapasitas pembangkit sebesar 1,198 MW serta penggunaan gas bumi sebanyak 83,74 BBTUD.

Faris Azis, Direktur Sales dan Operasi PGN menjelaskan bahwa dengan proyek regasifikasi ini, konversi fuel dan batu bara menggunakan gas bumi adalah langkah strategis. Pihaknya optimistis net zero emission akan tercapai melalui penggunaan listrik dengan konversi tersebut.

 “Apabila regasifikasi ini bisa dilakukan secara penuh, akan menekan emisi 650.000 ton CO² tiap tahunnya. Jika digabung dengan proyek Refinary dan Jargas, total pemanfaatan gasnya bisa menekan emisi sekitar lima juta ton CO² tiap tahunnya,” tutur Faris dikutip dari laman resmi Pertamina.

Proyek konversi ke gas bumi selanjutnya masih dan akan terus berjalan melalui gasifikasi di refinery yang berada di RU II Dumai, RU III Plaju, RU VI Balongan, RU IV Cilacap, TPPI, GRR Tuban, dan RU V Balikpapan. Proyek kedua ini dipercaya memberikan beberapa keuntungan, yakni kehadiran gas sebagai energi bersih dapat menggantikan fossil fuel.

Selain itu, proyek ketiga yang dilakukan adalah pemanfaatan gas bumi di sektor rumah tangga. Saat ini, sebanyak 750 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga telah hadir dan tersebar di 17 Provinsi dan 67 Kota dan Kabupaten. Dengan demikian, PGN berhasil dalam menciptakan solusi energi berkelanjutan yang bersih dan bebas akses 24 jam.

Adanya kerja sama dengan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), maka empat juta sambungan rumah tangga akan tercapai dalam dua tahun ke depan. Satu juta jaringan gas pada sektor rumah tangga dipercaya dapat menekan emisi karbon hingga 60.000 CO² tiap tahunnya.

“PGN optimistis pemanfaatan gas bumi pascapandemi COVID-19 di Indonesia akan meningkat. Gas bumi merupakan energi fosil paling bersih dan sangat tepat untuk dimanfaatkan di proses transisi energi,” pungkas Faris.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related