Tiga Strategi Perusahaan Hadapi Resesi

marketeers article
Business teamwork concept with a businessman moving a chess piece queen up a series of steps formed by blocks being put in place by his team.

Fenomena resesi ekonomi yang telah dinyatakan pemerintah terjadi di Indonesia per Oktober 2020 membuat sejumlah perusahaan kewalahan. Perusahaan pun perlu merancang strategi kunci untuk beradaptasi dan membangun champion team guna menghadapi resesi.

Berikut ini tiga strategi kunci yang dapat dicoba para pelaku bisnis.

Perbarui strategi penjualan 

Lanskap perubahan yang terjadi pada berbagai aspek tak boleh luput dari pantauan pelaku bisnis. Hal ini bertujuan agar strategi yang diciptakan perusahaan dapat selalu relevan dengan kebutuhan pasar. Memperbarui strategi penjualan pun kerap menjadi keharusan.

Adisti Ikayanti, Chief People & Legal Officer MAKA Group menjelaskan bagaimana salah satu brand unggulan dari MAKA Group, Toko Kopi Tuku memperbarui strategi penjualan selama pandemi dan bersiap menghadapi resesi.

“Saat awal PSBB, kami berpikir bagaimana Tuku bisa tetap dinikmati orang walaupun banyak keterbatasan akses. Kami kemudian berinovasi dengan produk dan membuat Tukucur, kopi Tuku dalam kemasan satu liter sehingga orang-orang bisa tetap menikmati kopi Tuku tanpa perlu memesan berkali-kali dalam kemasan kecil,” kisah Adisti dalam sharing session Top Business Talk Volume 2, Jumat (16/10/2020).

MAKA Group juga melakukan restrukturisasi tim untuk membangun champion team. Ada beberapa karyawan yang dipindah antar departemen agar memiliki kinerja yang lebih efektif. Selain itu, MAKA Group turut melakukan rekrutmen untuk mengembangkan talenta kerja menggunakan pihak ketiga. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat lebih fokus memperbarui strategi menghadapi resesi.

Sesuaikan model Bisnis

Anwar Yulistianto, Steering Committee Inclusive Human Resource Indonesia (IHRI) menjelaskan, perusahaan perlu untuk beradaptasi dengan perubahan di era baru. Tak terkecuali, divisi Human Resources (HRD) dalam suatu perusahaan.

“Pandemi COVID-19 dan resesi yang terjadi di Indonesia mempercepat perubahan terjadi. Hal ini mendorong tim HR dan perusahaan untuk cepat beradaptasi dan melakukan adjustment dari sisi model bisnis, dan cara kerja yang didukung dengan perangkat kerja berbasis teknologi yang sesuai dengan kebutuhan di era digitalisasi ini,” ujar Anwar.

HRD perlu membangun sistem untuk menjamin efektifitas dan produktifitas selama kerja dari rumah seperti sistem absensi, pembagian tugas, dan evaluasi pekerjaan.

Bangun Champion Team

Setelah memperbarui strategi perusahaan, dibutuhkan tim yang cekatan untuk menjalankannya. Psikolog Tutut Handayani menilai, talenta muda yang dibutuhkan perusahaan selama resesi adalah mereka yang bisa cepat beradaptasi.

“Banyak yang perlu dipertimbangkan dalam membangun champion team. Selain talenta muda yang sesuai dengan visi misi perusahaan, memiliki skill dan potensi khususnya dalam leadership, perusahaan paling membutuhkan talenta muda yang bisa cepat beradaptasi. Kecepatan dalam beradaptasi melatih tim untuk mempunyai mentalitas cepat bangkit saat dalam keadaan terpuruk seperti resesi yang kita hadapi sekarang,” kata Tutut.

Related