Tiga Tips Kelola Cicilan Tanpa Kartu Kredit Saat Kondisi Keuangan Sulit

marketeers article
Close up of stacking coins with green bokeh background ,Business Finance and Money concept,Save money for prepare in the future

Tak ada yang bisa memperkirakan kapan masalah keuangan akan mendatangi seseorang. Kalau masalah keuangan muncul saat isi tabungan masih penuh dan tak memiliki tanggungan utang, kamu mungkin tak akan terlalu memikirkannya. Namun, bagaimana jika hal tersebut terjadi saat kamu tengah memiliki beban cicilan tanpa kartu kredit dan dana darurat yang terbatas?

Dalam kondisi keuangan yang normal atau stabil, menggunakan layanan kredit tanpa kartu memang mampu memberikan berbagai manfaat. Salah satunya adalah menghindari pengeluaran besar di satu waktu yang mampu membuat kondisi keuangan menjadi tidak stabil karena tak memiliki cadangan dana.

Namun, lain halnya jika kondisi keuangan tiba-tiba terpuruk saat masih memiliki tanggungan kredit tersebut. Mau tidak mau kamu harus memutar otak agar tagihan cicilan tanpa kartu kredit tetap bisa dilunasi setiap bulan hingga masa kreditnya berakhir.

Untungnya, kamu tetap bisa melunasi cicilan utang tersebut hingga tuntas, asal melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang tepat. Nah, bagi kamu yang saat ini tengah terkendala masalah keuangan dan memiliki tanggungan cicilan online yang tetap harus dilunasi, simak lima cara berikutini yang disadur dari laman Indodana.

Review Rincian Beban Cicilan Tiap Bulan

Hal pertama yang harus dilakukan agar beban cicilan tetap terkendali adalah me-review seluruh tanggungan  yang dimiliki saat ini. Buat daftar dari cicilan yang harus dilunasi setiap bulan beserta nominal tagihan dan jangka waktu kredit yang tersisa.

Setelah itu, cari tahu minimum payment dari setiap tanggungan tersebut dan adakah opsi untuk meringankan nominal cicilan. Misalnya, kamu mengajukan perpanjangan masa kredit atau tenor pelunasan, maupun keringanan tingkat suku bunga. Jika memungkinkan, usahakan untuk melunasi cicilan yang sudah hampir lunas, atau memiliki beban bunga paling tinggi agar tak berlama-lama membebani keuangan.

Ketahui Kemampuan Bayar Saat Ini

Dalam kondisi keuangan yang normal, kamu mungkin tak terlalu keberatan membayar segala cicilan tanpa kartu kredit. Apalagi jika nominalnya tak lebih dari 30% pendapatan bulanan. Akan tetapi, hal tersebut mungkin tak berlaku dengan kondisi keuangan kamu yang sedang terpuruk.

Sebagai contoh, di masa pandemi ini, karena mayoritas tanggung jawab pekerjaan dilakukan dari rumah dan aktivitas bisnis perusahaan yang menurun, gaji bulanan setiap karyawannya harus terpangkas hingga 50%. Jika sebelumnya gaji kamu Rp 10 juta, maka saat pandemi ini pemasukan hanya Rp 5 juta. Dengan beban cicilan Rp 3 juta, dapat dibayangkan sendiri apakah seluruh kebutuhan sehari-hari mampu terpenuhi dengan gaji yang tersisa.

Agar pinjaman uang berbentuk cicilan ini segera terlunasi dan kebutuhan sehari-hari tetap terpenuhi, tentu kamu perlu melakukan beberapa penyesuaian keuangan. Salah satunya adalah dengan menghentikan sejumlah pengeluaran sekunder dan tersier. Dengan begitu, dana dari kebutuhan tersebut dapat dialokasikan untuk menutupi cicilan tanpa kartu kredit tanpa mematuk pos kebutuhan sehari-hari.

Pertimbangkan Fasilitas Relaksasi Kredit

Tips ketiga adalah dengan mempertimbangkan fasilitas relaksasi kredit. Setelah membuat daftar cicilan yang dimiliki saat ini dan kemampuan bayar setiap bulan, kamu akan mengetahui apakah tanggungan utang tersebut dapat dilunasi dengan lancar atau tidak.

Jika tidak, kamu perlu mengajukan fasilitas relaksasi kredit. Seperti, menurunkan bunga kredit, perpanjangan tenor, hingga meringankan tunggakan pokok serta bunga agar beban cicilannya menjadi lebih ringan dan terjangkau. Dengan begitu, anggaran bulanan untuk memenuhi kebutuhan mendasar, seperti makan sehari-hari, tagihan listrik, air dan internet, dan lain sebagainya tak sampai tergerus, terlebih tak mampu dipenuhi.

Hampir semua penyedia kredit tanpa kartu pasti memiliki fasilitas ini guna meringankan beban keuangan nasabahnya, serta menghindari risiko kredit macet atau gagal bayar. Yang terpenting, jelaskan situasi keuangan kamu dengan baik dan terbuka kepada pihak penyedia layanan agar pengajuan keringanan kredit lebih mungkin disetujui.

Related