Buka peluang baru, TikTok mengumumkan akan meluncurkan program University Creative Agency Partnerships (CAP). Program baru yang dirancang ini dirilis untuk membantu agensi kreatif menjadi “pakar TikTok.” Menurut pernyataan pihak TikTok melalui laman TechCrunch, program ini akan diadakan selama lima minggu dan mengajarkan para pendaftar mengenai apa yang perlu mereka ketahui tentang memulai karya di TikTok dan bagaimana menggunakan platform untuk meningkatkan permainan pemasaran mereka.
Digelar selama lima minggu, Program CAP University ditujukan untuk menginspirasi konten kreatif tingkat berikutnya di platform hiburan yang tumbuh paling cepat di dunia. “Setelah menyelesaikan program, pendaftar diharapkan dapat memimpin percakapan dengan klien mereka, membuat konsep dan membuat platform, dan terus mendorong bisnis klien mereka ke depan. Hal penting lainnya, pendaftar akan memiliki pemahaman baru tentang potensi ide kreatif di dalam dan di luar platform TikTok,” ungkap perusahaan.
Program CAP University dari TikTok ini akan dimulai pada 19 April 2022. Sesi yang diadakan akan berfokus pada berbagai topik dan akan dimulai dengan pengetahuan dasar tentang TikTok. Program ini akan memberikan saran tentang cara memulai memimpin jalinan hubungan klien. Sesi terakhir dirancang untuk membantu agensi kreatif menyelam lebih dalam ke TikTok Creator Marketplace, platform pemasaran influencer internal perusahaan.
Lewat program ini pula, diharapkan dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk membuat dan membentuk kemitraan dengan para pembuat konten baru. Program ini juga memungkinkan para agensi untuk memiliki posisi yang lebih baik untuk beriklan di TikTok. Muaranya, akan terjalin hubungan yang lebih dekat antara TikTok, kreator, dan para agensi.
Menurut analis App Annie, TikTok telah tumbuh pesat dibandingkan dengan media sosial pesaingnya seperti Facebook, Instagram, hingga Snapchat pada tahun 2021. Saat ini, jumlah pengguna TikTok telah mencapai lebih dari 1 miliar pengguna dan diperkirakan akan terus tumbuh. Maka dari itu, fenomena ini dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberikan pembelajaran bahwa TikTok merupakan platform yang memiliki potensi tinggi sebagai media pemasaran produk maupun jasa.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz