TikTok: Masyarakat Semakin Nyaman Bicara Soal Kesehatan Mental

marketeers article
Pembahasan mengenai kesehatan mental masih menjadi sesuatu yang tabu di tengah masyarakat. | Foto: Ilustrasi 123RF

Kesehatan mental masih menjadi masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat luas, baik di tingkat global maupun nasional. Namun, bagi segelintir orang, pembahasan mengenai hal ini masih dianggap tabu. 

Di Indonesia, kesehatan mental memiliki prevalensi yang signifikan. Kendati demikian, tingkat perhatian masyarakat terhadap isu ini masih terbilang minim. Melihat fenomena tersebut, TikTok berkolaborasi bersama YouGov melakukan survei global mengenai kesehatan mental.

Harapannya, melalui hasil riset ini, semakin banyak yang memahami aspirasi, tantangan, serta sikap masyarakat lintas generasi di Indonesia terhadap kesejahteraan mental.

Survei kolaborasi antara TikTok dengan YouGov menggali topik seperti kenyamanan responden dalam berbicara tentang kesehatan mental serta bentuk dukungan yang diperlukan. 

Hasil temuan survei menunjukkan bahwa lebih dari 70% responden di Indonesia mulai merasa nyaman untuk berbicara tentang kesehatan mental. Sebesar 57% memilih untuk bercerita ke keluarga, 52% ke tenaga profesional seperti psikolog, dan 40% ke teman dekat. 

“Sebagai wadah inklusif, TikTok ingin menjadikan isu ini sebagai prioritas. Selain itu, untuk memperingati Hari Kesehatan Mental, kami ingin mengajak masyarakat untuk menjadi lebih tahu atau meliterasi pengguna untuk mengetahui tentang kesehatan mental,” ujar Faris Mufid, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia, Rabu (12/10/2022).

Meski demikian, dua dari empat responden masih khawatir terhadap potensi dampak negatif dari berbicara mengenai kondisi kesehatan mental mereka. Misalnya penolakan atau penghakiman dari keluarga dan teman dekat, maupun konsekuensi di tempat kerja. 

Lebih lanjut, sekitar 28% responden di Indonesia mengaku terbantu apabila mereka dapat mengakses sarana seputar kesehatan mental yang bersifat bebas biaya di platform media sosial yang mereka gunakan.

Sebanyak 26% responden merasa lebih terinspirasi dan nyaman untuk berbicara mengenai masalah kesehatan mental jika ada pengguna lain yang juga berbagi pengalaman serupa di media sosial.   

Dari temuan ini, TikTok berinisiatif untuk meluncurkan Pusat Kesehatan Digital sebagai pusat informasi, edukasi, dan bantuan kesehatan mental yang dibalut dalam kampanye bertajuk #SeeingTheUnseen. 

“Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk membangun sistem pendukung yang baik bagi kesehatan mental, masih ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menormalisasi pembahasan tentang kesehatan mental serta memahami cara penanganan yang baik,” tutup Faris.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related