Tingkatkan Kemanan Transaksi Digital, BCA Naikkan Belanja Modal IT 8%

marketeers article
BCA Ungkap Strategi Keamanan Siber dan Inovasi Layanan haloBCA (FOTO: BCA)

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) meningkatkan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) information technology (IT) sebesar 8% pada 2025. Investasi ini ditujukan untuk mengembangkan infrastruktur teknologi mutakhir guna menghadirkan layanan perbankan yang semakin aman.

David Formula, Senior Executive Vice President of Strategic Information Technology Group BCA menjelaskan sebagai perbankan yang menangani hampir 100 juta transaksi per hari dari lebih dari 41 juta nasabah membugkan teknologi yang mumpuni untuk menghindari peretasan. Komitmen ini diwujudkan BCA melalui pendekatan komprehensif yang mencakup tiga aspek utama, yaitu people, process, and technology.

BACA JUGA: Meroket 134,5%, Blu BCA Bukukan Laba Rp 108 Miliar

Dari sisi people, BCA memiliki tim ahli yang dedicated melakukan pemantauan sistem selama 24 jam saban hari dan menganalisis pola serangan untuk mencegah serta merespons ancaman secara proaktif. Dari sisi process, BCA mengadopsi standar keamanan ketat yang mengacu pada regulasi nasional, standar internasional ,seperti ISO dan NIST, serta best practice dari berbagai negara.

“Sementara dari sisi technology, BCA mengimplementasikan sistem keamanan canggih, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI),” kata David melalui keterangan resmi, Jumat (28/2/2025).

BACA JUGA: Dorong Nasabah Peduli Lingkungan, blu BCA Raih Penghargaan SME 2024

Di sisi lain, riset dari Oxford menunjukkan 88% insiden kebocoran data disebabkan oleh human error, termasuk social engineering. Head of Contact Center & Digital Services BCA Adrianus Wagimin, yang bertanggung jawab menangani layanan customer service halo BCA, melihat keselarasan antara pola kejahatan social engineering yang terjadi dalam nasabah dengan tren ancaman.

Untuk menangani hal tersebut, Adrianus menegaskan BCA secara konsisten mengedepankan edukasi, inovasi, dan kolaborasi.

“Edukasi menjadi aspek krusial dalam mencegah penipuan digital. Kami terus mengimbau nasabah untuk berhati-hati dalam bertransaksi dan tidak membagikan data pribadi, termasuk SMS OTP, kepada pihak mana pun,” katanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS