Tingkatkan Kualitas Pendidikan, IDE Tawarkan Platform Edukasi Online

marketeers article
Ilustrasi Edtech. (Sumber: www.123rf.com)

Pendidikan memiliki andil luar biasa besar pada tiap individu sebagai penggerak bangsa. Namun faktanya banyak benturan keterbatasan infrastruktur dan metode pembelajaran yang terjadi. Untuk itu, IDE, sebuah platform edukasi hadir untuk memudahkan proses transfer ilmu antara guru dan murid. Selain itu, memberikan kenyamanan kepada orang tua dengan akses pemantauan secara real time dan akurat.

IDE atau Infrastruktur Digital Edukasi dirancang oleh Steven Samudra, seorang profesional dunia IT dan pemerhati pendidikan. Ia menggandeng MobileCom yang merupakan perusahaan penyediaan solusi perangkat keras maupun lunak.

“Selama ini sumber materi belajar hanya terpaku pada apa yang tertera di buku cetak, dan hanya dapat diakses oleh mereka yang memiliki pendanaan untuk pendidikan yang memadai. Harapan saya di masa sekarang dan masa depan, IDE dapat menjadi solusi bagi dunia pendidikan dengan konsep yang diusung, yaitu ilmu dan kegiatan belajar mengajar tidak lagi terbatas pada ketersediaan ruang kelas, bangku dan buku, tetapi dapat diakses oleh siapapun yang ingin menimba ilmu, secara digital di mana pun dan kapan pun,” kata Steven.

Dia menjelaskan, IDE menyediakan layanan School Information System (SIS) & Learning Management System (LMS) berbasis web dan aplikasi mobile. Tujuannya, untuk mendukung sistem pembelajaran sekolah dan perguruan tinggi secara digital dan tentunya akan dapat diakses di mana saja.

Diharapkan dengan adanya platform ini dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan dunia pendidikan Indonesia dan menjadikan masyarakat Indonesia mampu bersaing secara global seiring dengan kemajuan zaman.  Selain itu juga, menjadi wadah bagi para siswa untuk lebih mencintai dan akrab dengan sistem pendidikan.

“Sehingga, ke depannya mereka dapat mengenali dan menggali potensi diri berdasarkan minat dan bakat yang mereka punyai, lalu akan memudahkan mereka dalam mencapai impian dan mencari pekerjaan,” kata pria yang lebih dari 20 tahun berpengalaman dalam dunia IT.

Saat ini, Steven menduduki posisi Presiden Direktur PT Mobile Sarana Sentosa, Tbk, serta menjadi komisaris di Metro Mobile Indonesia.  Sejak tahun 2015 hingga sekarang, ia juga menjadi Presiden Komisaris PT Cashlez Worldwide Indonesia, Tbk. dan membawa Cashlez ke Bursa Efek pada tahun  2019 silam.

“Lulusan itu banyak sekali, orang yang cari kerja itu juga banyak sekali, kemudian perusahaan yang cari pekerja juga banyak, tapi kenyataannya angka pengangguran tinggi. Karena apa? Pembekalan pendidikan yang tidak relevan dengan kebutuhan pekerjaan. Padahal kenapa orang mau sekolah dan jadi orang berpendidikan? Supaya bisa kerja,” ungkap Steven.

    Related