Tingkatkan Wisata Bahari, Kemenpar Gandeng Pelni

marketeers article
Semester I 2022, Penumpang Pelni Melonjak hingga 155 Persen. (FOTO: Dok Pelni)

Kementerian Pariwisata menjalin kerjasama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dalam rangka pengembangan kepariwisataan nasional. Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara dan Direktur Utama PT Pelni Elfien Goentoro serta disaksikan oleh Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman yang berlangsung di Kapal Motor (KM) Kelud, pekan lalu.

MoU tersebut  meliputi penyediaan kapal, fasilitas dan alat angkut lainnya, pengembangan sumber daya manusia, promosi produk dan destinasi pariwisata, penyediaan data dan infomasi, serta promosi branding Pesona Indonesia atau Wonderful Indonesia.
 
Kolaborasi dengan PT Pelni mempunyai nilai strategis untuk mempercepat pengembangan pariwisata, terutama wisata bahari. Untuk mempercepat pengembangan destinasi wisata bahari, Kemenpar menggunakan jurus 3A yaitu atraksi, akomodasi, dan aksesilibitas. “Wisata bahari memiliki porsi 35% dari jenis wisata yang akan dikembangkan pada 2015 sampai 2019. Fokus pengembangan wisata bahari terletak pada destinasi pantai, selam dan selancar, yacht, cruise, serta kegiatan terkait laut dan masyarakat pesisir,” ujar Arief.
 
Sebagai bentuk realisasi dari MoU, Pelni telah meluncurkan produk  unggulannya  bertajuk “Tujuh Destinasi Wisata Bahari PT PELNI 2015” yang mengajak wisatawan menikmati obyek wisata bahari. Dalam hal ini, Pelni telah mendukung dua unsur, yakni aksesibilitas dan akomodasi dengan menyediakan hotel terapung (floating hotel). 
 
Kemenpar menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara meningkat dalam lima tahun terakhir dengan target empat juta orang pada 2019. Wisata bahari juga ditargetkan mampu menyumbangkan devisa hingga US$ 4 miliar pada tahun 2019.

Related