Puasa bukan alasan untuk berhenti berolahraga. Dengan pemilihan waktu yang tepat serta jenis dan intensitas latihan yang sesuai, tubuh tetap bisa bugar tanpa mengganggu ibadah.
Prof. Dr. Sapta Kunta Purnama, Dekan Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjelaskan olahraga selama puasa justru dianjurkan untuk menjaga kesehatan.
Ia menyarankan untuk menghindari berolahraga pada pagi atau siang hari, sebab tubuh berisiko mengalami dehidrasi karena belum mendapat asupan cairan sejak sahur. Adapun waktu terbaik untuk melakukan aktivitas fisik justru menjelang waktu berbuka puasa.
“Hal ini memungkinkan tubuh segera mendapatkan asupan energi setelah aktivitas fisik,” ujar Sapta, dikutip dari laman uns.ac.id, Kamis (6/3/2025).
BACA JUGA: 10 Kebiasaan Minimalis yang Bisa Tingkatkan Produktivitas
Kalaupun ingin berolahraga setelah berbuka, profesor di bidang ilmu olahraga itu memberi saran agar sebaiknya memberi jeda sekitar satu hingga dua jam. Ini bertujuan supaya makanan sudah dicerna dengan baik sebelum melakukan aktivitas fisik.
Pemilihan jenis olahraga juga sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh saat berpuasa. Sapta menyarankan untuk memilih olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan kaki, jogging ringan, bersepeda, atau senam aerobik.
Olahraga low-impact ini lebih aman dilakukan saat puasa karena tidak terlalu menguras energi. Sebaliknya, latihan berat seperti angkat beban atau kardio intensitas tinggi sebaiknya dihindari jika waktu berbuka masih lama.
“Aktivitas fisik yang terlalu berat dapat memicu keringat berlebih, yang berisiko menyebabkan dehidrasi,” ucapnya.
BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan 8 Gelas Air per Hari saat Puasa dengan Aturan Ini
Selain memperhatikan waktu dan jenis olahraga, asupan makanan juga berperan penting dalam menjaga stamina. Saat sahur dan berbuka, Sapta menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks agar energi bisa bertahan lebih lama.
Sumber protein juga dibutuhkan untuk membantu pemulihan otot, sementara vitamin, mineral, dan lemak sehat berperan dalam menjaga daya tahan tubuh. Sapta menyarankan untuk minum air putih terlebih dahulu saat berbuka, baru diikuti dengan minuman manis hangat.
“Minumlah air putih terlebih dahulu saat berbuka, lalu lanjutkan dengan minuman manis hangat. Hindari langsung mengonsumsi minuman dingin atau es,” kata Sapta.
Agar tetap bugar selama Ramadan, Sapta merekomendasikan durasi olahraga sekitar 20 hingga 30 menit saja. Selama berolahraga pun, penting juga untuk selalu mendengarkan kondisi tubuh.
Jika merasa pusing, mual, sesak napas, atau nyeri dada, sebaiknya segera hentikan aktivitas. Kendati demikian, Sapta mengingatkan bahwa setiap orang memiliki daya tahan tubuh berbeda, sehingga olahraga selama puasa harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Ia menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai berolahraga, jika diperlukan.
Editor: Ranto Rajagukguk