Tips Baca Pasar Agar Tak Kesasar ala Bali Honey

marketeers article
Tips Baca Pasar Agar Tak Kesasar ala Bali Honey (FOTO:123RF)

Dalam berbisnis, tentu diperlukan pengetahuan akan pasar, cara membacanya, kemudian menentukan arah bisnis yang sesuai. Dengan begitu, bisnis akan berjalan sesuai rencana. 

Hal ini tak terkecuali untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM). UKM layaknya bisnis pada umumnya, perlu membaca pasar dengan teliti, agar arah bisnis dapat ditentukan lebih baik, serta mengoptimalkan biaya yang dikeluarkan. 

Ismail Marzuki Founder Bali Honey membagikan beberapa tips yang dapat digunakan untuk membaca pasar dan cara memasukinya bagi UKM. Ismail membagi jenis pasar produk UKM menjadi dua, yakni Komoditas dan Kualitas.

Komoditas menurut Ismail adalah jenis pasar yang bersifat massal. Pasar jenis ini didominasi barang-barang kebutuhan primer. Karenanya, UKM pada segmen ini tidak perlu terlalu khawatir soal masalah pengemasan produk dan diferensiasinya.

“Selalu ada segmen pasar untuk barang barang kebutuhan yang dikemas apa adanya. biasanya barang komoditas target pasarnya intensitas. Makin sering banyak yang belanja omzet makin tinggi, profit makin banyak,” kata Ismail dalam acara Ngobrol Pintar UKM yang digelar secara virtual oleh Marketeers, Rabu (11/1/2023).

BACA JUGA:Gandeng BEI, Kemenparekraf Dorong UKM Melantai di Pasar Modal

Dalam jenis komoditas, Ismail menuturkan ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Poin tersebut seperti omzet, kemudian jumlah orang yang berbelanja, seberapa banyak konsumen berbelanja, dan cara menekan biaya atau cost

Selanjutnya, bagaimana menarik orang lebih banyak untuk berbelanja, membesarkan keranjang belanja konsumen, kemudian mengurangi biaya produksi, adalah bahasan utama dalam kategori ini. Pada segmen Kualitas, tentu yang menjadi perhatian pun berbeda dengan yang ada di segmen komoditas. 

Ada diferensiasi produk yang jelas dalam segmen ini. Pembelinya pun tak semata membeli karena butuh, namun ada alasan lain dan nilai tambah yang membuatnya membeli produk.

BACA JUGA: Data Science Bisa Jadi Insight untuk Sukseskan Bisnis UKM

“Yang ditargetkan dalam bisnis ini adalah identitas. Kalau saya tidak pakai jam yang ini, kurang pas rasanya. Orang seperti ini yang dicari. Fokus bisnis seperti ini terletak pada integritas, bagaimana caranya pelanggan tetap loyal, setia, dan mau membeli meski harga mahal,” ujar Ismail.

Poin penting yang perlu diperhatikan pada segmen ini adalah layanan, purnajual, kualitas, dan keberlangsungan. Konsumen pada segmen ini memperhatikan bagaimana layanan baik pra dan purnajual, begitu pula dengan kualitasnya. 

Ismail menuturkan keberlangsungan atau sustainability menjadi tren produk-produk dalam segmen Kualitas belakangan ini. Pembeli akan melakukan pembelian bila merasa tiga poin tersebut mencerminkan identitasnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related