Tips Jaga Kesehatan Mental saat Lebaran agar Silaturahmi Tetap Nyaman

marketeers article
Ilustrasi Lebaran. (FOTO: 123RF)

Lebaran identik dengan momen kebersamaan dan silaturahmi bersama keluarga. Namun, di balik kebahagiaan itu, dari segi kesehatan mental, tidak sedikit orang yang justru merasa tertekan atau kelelahan, baik secara fisik maupun emosional.

Pertanyaan-pertanyaan seperti “kapan nikah?” atau “kerja di mana?” sering kali muncul, yang lantas bisa menjadi sumber stres tersendiri. Selain itu, perubahan rutinitas yang drastis, tuntutan sosial, dan ekspektasi budaya saat Lebaran juga bisa membuat seseorang merasa kewalahan sehingga berpengaruh terhadap kesehatan mental.

Kondisi tersebut bisa menjadi semakin parah jika harus terus berinteraksi dengan banyak orang, menerima tamu tanpa henti, atau menghadiri berbagai undangan.

Karena itulah, Nur Islamiah, psikolog dari IPB University, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan mental saat Lebaran.

BACA JUGA: Tips Mudik Nyaman bagi Ibu Hamil

Dalam laman ipb.ac.id, dosen Fakultas Ekologi Manusia yang akrab disapa Mia itu membagikan beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama Lebaran. Di antaranya sebagai berikut:

Menetapkan Batasan Psikologis

Menyenangkan semua orang bukanlah kewajiban, bahkan pada kenyataannya, hal itu juga tidak mungkin dilakukan. Itulah sebabnya, Mia menekankan penting untuk mengenali batas diri agar bisa menetapkan batasan psikologis atau psychological boundaries.

“Kita tidak punya kewajiban dan memang tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang. Sering kali kita merasa harus selalu tersenyum, melayani tamu, dan menjaga suasana,” ungkap Mia.

BACA JUGA: TikTok Batasi Penggunaan Filter Ini demi Jaga Kesehatan Mental Remaja

Ia pun menyarankan untuk memilih percakapan yang ingin diikuti dan jangan ragu untuk menarik diri sejenak jika merasa lelah.

Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, menjaga batasan waktu dan energi dalam bersosialisasi bukan berarti tak menghormati orang lain, melainkan bentuk perlindungan terhadap kesehatan mental.

Memberi Ruang untuk Diri Sendiri

Demi menjaga kesehatan mental, Mia juga menyarankan untuk tetap memberikan ruang bagi diri sendiri. Ini bukan berarti menjauh dari keluarga, tetapi cara untuk menjaga keseimbangan emosional sebab tanpa waktu untuk diri sendiri, seseorang bisa lebih mudah merasa lelah dan tersinggung.

Salah satu cara sederhananya adalah dengan menyempatkan waktu sejenak untuk menyendiri, misalnya bangun lebih pagi untuk menikmati ketenangan atau mengambil jeda beberapa menit di kamar.

Merespons Tekanan Sosial dengan Bijak

Pertanyaan soal pekerjaan, pernikahan, atau pencapaian hidup sering kali muncul saat Lebaran dan bisa menjadi beban mental bagi sebagian orang.

Untuk menghadapinya, Mia menyarankan jawaban yang diplomatis namun tetap menjaga batas pribadi.

“Jawaban seperti “Masih dalam proses, mohon doanya ya” cukup untuk menjaga kenyamanan tanpa perlu menjelaskan terlalu banyak,” jelas Mia.

Memvalidasi Perasaan Sendiri

Jika merasa tertekan atau kelelahan secara emosional, jangan abaikan perasaan itu.

Menurut Mia, tidak masalah jika Anda merasa lelah di tengah suasana bahagia, sebab validasi perasaan itu penting.

BACA JUGA: Ahli Gizi Bagikan Cara Menjaga Pola Makan Sehat saat Lebaran

“Carilah cara sederhana untuk menenangkan diri, seperti berjalan-jalan sebentar, berwudu, atau beribadah dengan lebih khusyuk,” sarannya.

Mengatasi Kesepian saat Lebaran

Sementara itu, bagi yang merayakan Lebaran sendirian, rasa kesepian bisa semakin terasa saat melihat orang lain berkumpul dengan keluarga besar.

Dalam konteks kesehatan mental, Mia menyebut bahwa perasaan sedih atau hampa di momen seperti ini adalah hal yang wajar.

Ia menyarankan untuk tetap menjaga koneksi emosional, meskipun tidak bisa bertemu langsung dengan orang terdekat.

Melakukan panggilan video atau sekadar mengirim pesan bisa membantu mengurangi rasa sepi.

Sebagai penutup, Mia mengingatkan bahwa Lebaran bukan perlombaan untuk terlihat paling bahagia atau paling sukses.

“Kita tidak harus selalu kuat dan tidak perlu merasa harus sempurna. Memberi ruang untuk diri sendiri justru menunjukkan kematangan emosional,” katanya.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS