Tips Manfaatkan Screen Time untuk Kembangkan Potensi Anak

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Tak sedikit orang tua yang langsung menegur buah hatinya begitu sang anak memegang ponsel terlalu lama. Mereka khawatir akan screen time berlebih, yang memang bisa membawa dampak negatif seperti menghambat interaksi sosial dan memengaruhi kualitas tidur.

Namun, dengan pendekatan yang tepat, screen time alias durasi penggunaan perangkat dengan layar justru bisa menjadi sarana edukatif yang membantu mengembangkan potensi anak. Hal ini disampaikan oleh dokter sekaligus pemerhati kesehatan, Reisa Broto Asmoro.

Dalam talkshow bertajuk Tips Asyik Mengelola Screen Time pada Anak yang digelar oleh Kalbe Nutritionals melalui Morinaga, Reisa menekankan bahwa screen time tidak harus dihindari sama sekali, tetapi perlu dikelola dengan bijak.

BACA JUGA: Ju Ji Hoon Ungkap Punya Asam Urat, Ini Penyebabnya pada Usia Muda

“Orang tua bisa menetapkan aturan yang jelas, memilih konten yang sesuai, dan mendorong keseimbangan dengan aktivitas lain seperti bermain dan berkreasi. Dengan begitu, screen time dapat menjadi sarana belajar yang menyenangkan dan mendukung tumbuh kembang anak,” kata Reisa dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (3/2/2025).

Ia kemudian merujuk pada rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait batasan screen time bagi anak-anak. Untuk bayi di bawah 1 tahun, disarankan agar tidak terpapar layar sama sekali.

Sementara itu, anak usia 1-2 tahun dianjurkan memiliki screen time maksimal satu jam per hari. Adapun untuk anak usia 3-4 tahun, batas maksimal screen time tetap satu jam dengan diimbangi aktivitas interaktif seperti membaca, mendongeng, atau bermain bersama orang tua.

BACA JUGA: Waktu dan Jenis Makanan yang Tepat untuk Sarapan agar Kenyang Lebih Lama

Agar screen time lebih bermanfaat, orang tua dapat memilih konten berkualitas yang berfokus pada pengembangan keterampilan, seperti bahasa, matematika, seni, atau pemecahan masalah.

Selain itu, penting untuk menetapkan batas waktu yang konsisten. Misalnya, hanya memperbolehkan bermain gadget setelah tugas sekolah selesai atau pada waktu tertentu dalam sehari.

Menyeimbangkan screen time dengan aktivitas non-digital juga menjadi kunci agar perkembangan anak tetap optimal. Pastikan anak memiliki waktu untuk bermain di luar rumah, berinteraksi dengan teman sebaya, serta melakukan kegiatan fisik lainnya.

Beberapa teknologi berbasis kecerdasan buatan juga kini dapat dimanfaatkan untuk mengenali bakat dan minat anak melalui permainan interaktif. Dari data yang diperoleh, orang tua bisa lebih mudah mengarahkan stimulasi yang sesuai dengan potensi anak.

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

Related

award
SPSAwArDS