TMS Consulting Luncurkan Pro-Trac untuk Tingkatkan Efisiensi Tambang

marketeers article
Media briefing TMS Consulting saat peluncuran Pro-Trac. (Dok. TMS Consulting)

TMS Consulting menghadirkan Pro-Trac, sistem manajemen produktivitas berbasis cloud untuk mengatasi blind spot dalam operasional tambang. Solusi ini dikembangkan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi kerja di lapangan yang sebelumnya sulit dipantau secara real time.

Pro-Trac dirancang menjawab kebutuhan perusahaan tambang dalam menangani jam kerja tak tercatat, alat berat yang menganggur, dan pengambilan keputusan berdasarkan data yang terlambat. Seluruh aktivitas kini dapat dimonitor secara langsung melalui satu sistem terintegrasi.

BACA JUGA: Pesona Pulau Kawe dan Gag di Raja Ampat yang Terancam Tambang Nikel

“Dengan Pro-Trac, kami tidak hanya mencatat jam kerja. Kami juga memberikan digital tools kepada perusahaan pengguna untuk membaca kejadian yang sebelumnya tak terlihat—aktivitas yang luput, waktu yang terbuang, dan potensi yang belum tergarap,” ujar Albert Juanda, Co-CEO TMS Consulting saat media briefing di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Sebelum hadirnya Pro-Trac, banyak perusahaan tambang masih menggunakan sistem pencatatan manual. Metode ini rawan kesalahan dan memperlambat pengambilan keputusan penting di lapangan.

Melalui fitur pencatatan dual timesheet, Pro-Trac memungkinkan perusahaan mengetahui durasi kerja dan produktivitas secara terpisah. Informasi tersebut ditampilkan dalam dashboard yang dapat diakses secara real time oleh manajemen.

Data yang terkumpul bukan hanya mencatat aktivitas tenaga kerja, tetapi juga memantau pemanfaatan alat berat dan proses pengalokasian biaya. Sistem ini juga telah terintegrasi dengan SAP Cloud ERP sehingga mempermudah proses pelaporan dan audit internal.

TMS Consulting melihat digitalisasi sebagai proses perubahan pola kerja, bukan sekadar implementasi teknologi. Karena itu, Pro-Trac dikembangkan dengan mempertimbangkan kemudahan penggunaan dan efisiensi proses.

“Pro-Trac dirancang agar proses input dilakukan oleh project admin, bukan operator langsung di lapangan. Ini untuk menjaga akurasi sekaligus mempercepat adopsi sistem tanpa mengganggu alur kerja yang sudah ada,” jelas Nizar Reksa, Head of Innovation Center, TMS Consulting.

Dari uji coba internal yang dilakukan TMS, Pro-Trac terbukti mampu meningkatkan efisiensi operasional hingga 10%. Sementara itu, tingkat akurasi pencatatan data bisa mencapai lebih dari 95%.

Efisiensi ini sangat penting mengingat menurut Boston Consulting Group (2021), industri tambang bisa kehilangan hingga 20% potensi produksi karena kurangnya visibilitas. Kehilangan ini berasal dari aktivitas yang tidak tercatat dan pengambilan keputusan yang lambat.

Integrasi penuh dengan sistem ERP menjadi nilai tambah Pro-Trac di tengah tren digitalisasi industri. Dengan pencatatan yang akurat, perusahaan dapat mengelola material dan biaya dengan presisi yang lebih tinggi.

Menurut laporan CMiC Global (2023), sistem ERP terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan profitabilitas secara menyeluruh di sektor pertambangan. Hal ini sejalan dengan fokus TMS Consulting dalam menyediakan solusi digital berbasis data.

BACA JUGA: Sasar Segmen Tambang, CKB Logistics Perluas Jaringan di Pontianak

“Ke depannya, kami akan mengembangkan fitur lanjutan seperti HSE & ESG tracking, IoT monitoring, dan AI-based decision support agar Pro-Trac bisa tetap relevan dengan kebutuhan masa depan industri,” tuturnya.

Dengan sistem yang adaptif dan terintegrasi, Pro-Trac menawarkan solusi digital yang menjawab tantangan produktivitas di sektor tambang secara langsung.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS