Trader Aset Kripto Raup Untung Lebih dari 10% di Tengah Pandemi

marketeers article
Golden cryptocurrency service sign button on white computer keyboard. 3d rendering concept

Pemain bisnis trader dan investor aset kripto, INDODAX mengaku masih meraup keuntungan di tengah fenomena pandemi, COVID-19.  Persentase keuntungan tersebut bisa mencapai lebih dari 10% dalam sehari. Hal ini dikatakan pihak INDODAX lantaran nilai aset kripto, seperti bitcoin terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

CEO INDODAX Oscar Darmawan mengatakan, industri trading platform aset kripto tidak terlalu terpengaruh oleh fenomena COVID-19 yang tengah terjadi. Hal ini dibarengi dengan peningkatan harga aset kripto sejak awal tahun ini.

Harga bitcoin di awal tahun berada di angka Rp 90 jutaa. Per Selasa (24/3/2020) sekitar pukul 6 petang, harga bitcoin sudah mencapai Rp 110 juta. Kondisi ini berbanding terbalik dengan produk investasi lain yang mengalami penurunan karena COVID-19.

Trading platform merupakan industri yang tidak terkena dampak oleh COVID-19. Situasi COVID-19 ini justru membuat untung trader dan investor. Ini menandakan, bitcoin merupakan aset yang aman dan masih menjadi primadona,” kata Oscar Darmawan, Kamis (26/3/2020).

Fenomena pandemi COVID-19 yang membuat orang-orang bekerja dari rumah, memicu mereka untuk mulai memikirkan investasi baru dengan pengambilan yang cepat. Hal ini antara lain dapat diperoleh melalui trading aset kripto.

Menurut Oscar, hal ini juga dilandasi oleh peningkatan pemahaman masyarakat Indonesia mengenai aset kripto.

Di awal tahun ini saja, jumlah volume trading di startup tersebut sudah mencapai Rp 2 triliun per bulan dengan menjual lebih dari  60 aset digital, termasuk bitcoin dan ethereum.

Saat ini, INDODAX memiliki hampir dua juta anggota. Yang menarik, 99% di antaranya merupakan orang Indonesia. Mereka memanfaatkan waktu bekerja di rumah untuk melakukan trading aset kripto.

“Banyak dari trader yang berhasil mengambil posisi tepat, dan dapat mengambil profit lebih dari 10% dalam sehari. Saat COVID-19 menerpa perekonomian dunia, aset kripto tidak terkena dampak secara langsung. Pasalnya, hanya supply and demand yang menjadi penentu harga,” papar Oscar.

Namun, ia tak membantah jika sempat ada penurunan harga hingga Rp 64 juta pada pertengahan Maret lalu. Penurunan drastis tersebut dinilai Oscar hanya bersifat sementara.

“Hal itu tentu saja dimanfaatkan investor atau trader. Saat ini, mereka sudah mengambil profit lebih dari 70% karena bitcoin kembali menyentuh harga Rp 110 juta pada Kamis (26/03/2020) sekitar pukul 09.00 WIB,” ujar Oscar.

Related