Transaksi Belanja Online Rp 1.420 Triliun, Marketplace Harus Utamakan Produk Lokal

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong marketplace di Indonesia memprioritaskan penjualan produk-produk dalam negeri. Hal ini mempertimbangkan transaksinya yang sangat besar pada tahun lalu sehingga bisa memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan laporan e-CONOMY SEA 2024 menunjukkan tahun lalu Indonesia mencatatkan gross merchandise value (GMV) total sebesar US$ 90 miliar atau Rp 1.420 triliun dari transaksi jual-beli digital, dengan US$ 65 miliar di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diperkirakan tumbuh hingga US$ 200-360 miliar pada tahun 2030.
BACA JUGA: Apa Pertimbangan Konsumen Belanja Online dan Offline?
Faisol Riza, Wakil Menteri Perindustrian menjelaskan hingga sekarang penjualan di marketplace masih didominasi oleh produk impor. Fenomena ini disebabkan oleh visibilitas produk dalam negeri di berbagai platform kerap kali kalah bersaing dari produk impor sejenis dengan harga yang lebih murah.
Faisol mendorong untuk menyediakan kanal khusus produk-produk dalam negeri. Dengan begitu, memberikan peluang bagi konsumen untuk lebih melirik produk lokal hasil produksi industri kecil dan menengah (IKM), dibandingkan produk impor.
BACA JUGA: Shopee Jadi E-commerce Pilihan Milenial Belanja Online
“Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu, marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (23/1/2025).
Produk fesyen dan sepatu lokal misalnya, menurut Faisol, banyak yang punya kualitas lebih baik daripada produk impor. Mereka yang harus diberi ruang, agar perlahan mindset masyarakat yang mengatakan bahwa produk impor pasti lebih baik.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan marketplace untuk mendongkrak penjualan produk-produk dalam negeri ialah dengan menyertakan identitas khusus Made in Indonesia di setiap produk lokal, sehingga mudah dikenali oleh pengguna.
Selain itu, marketplace yang selama ini menjadi pemain utama dalam perdagangan digital, didorong terus aktif memberikan pendampingan strategi pemasaran dan branding kepada IKM agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan mampu diterima oleh masyarakat luas.
Begitu juga dengan event hari belanja online nasional (Harbolnas) yang selama ini menjadi upaya tahunan pemerintah untuk mendorong masyarakat berbelanja daring melalui marketplace secara masif. Faisol meminta momentum ini harus tetap dipastikan untuk mengutamakan produk dalam negeri.
“Marketplace perlu mendampingi produsen produk dalam negeri supaya lebih berkualitas dan harganya lebih kompetitif. Marketplace juga harus membantu pemerintah menjadi garda depan untuk produk industri dalam negeri secara digital,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk