Transaksi dalam Bisnis: Pengertian dan Jenis-jenisnya

marketeers article
Ilustrasi transaksi dalam bisnis. (123RF)

Transaksi dalam dunia bisnis adalah istilah yang tak asing bagi masyarakat. Transaksi dalam bisnis adalah proses pertukaran atau perpindahan hak atas suatu barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dengan menggunakan nilai tukar yang disepakati.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), transaksi adalah persetujuan jual beli (dalam perdagangan) antara dua pihak; dua pelunasan (pemberesan) pembayaran.

Setiap transaksi akan melibatkan minimal dua pihak, yaitu pihak yang menawarkan barang atau jasa (penjual) dan pihak yang membeli atau memanfaatkan barang atau jasa tersebut (pembeli).

Pihak-pihak tersebut biasanya mencapai kesepakatan mengenai harga dan syarat-syarat transaksi seperti waktu pengiriman, jumlah barang, dan metode pembayaran. Begitu mereka menyetujui persyaratan, mereka menukar uang dengan barang tersebut, dan menyelesaikan transaksi.

BACA JUGA Beban: Definisi dan Bedanya dengan Biaya

Akan tetapi, transaksi dalam bisnis bisa menjadi rumit dalam pembukuan usaha kecil. Pasalnya, para pelaku usaha harus mencatat transaksi sebelum atau sesudah terjadi, tergantung pada metode yang digunakan.

Misalnya, ingin mencatat transaksi pengeluaran yang diketahui belum jatuh tempo. Ini mungkin terjadi jika penjual menjual produk atau layanan dan mengirimkan faktur yang digunakan pelanggan atau klien untuk membayarnya nanti.

Apa saja jenis transaksi?

Dilansir dari Contratc Cousel, ada beberapa jenis transaksi dalam bisnis yang penting untuk diketahui. Transaksi bisnis biasanya diklasifikasikan dalam empat cara berikut:

1. Transaksi tunai

Transaksi tunai adalah ketika pembayaran dilakukan secara tunai pada saat transaksi terjadi. Misalnya, jika pelanggan membeli produk dan langsung membayar di kasir, transaksi tunai terjadi antara penjual dan pelanggan. Transaksi ini disebut “tunai” meskipun pelanggan membayar dengan kartu debit atau kredit karena pembayaran tetap dilakukan bersamaan dengan transaksi.

BACA JUGA Mengenal Biaya Overhead: Pengertian dan Jenis-Jenisnya

2. Transaksi kredit

Transaksi kredit terjadi ketika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah transaksi, juga disebut periode kredit. Misalnya, jika pelanggan menyewa jasa dan membayarnya saat penyedia jasa setuju untuk melakukannya. Maka, penyedia jasa akan mengirimi faktur setelah menyelesaikan pekerjaan dan memberikan jangka waktu 30 hari untuk membayar.

3. Transaksi internal

Jika transaksi bisnis terjadi tanpa melibatkan pihak eksternal, itu disebut transaksi internal. Dengan kata lain, aktivitas finansial ini hanya melibatkan kalangan internal perusahaan saja. Transaksi jenis ini berfokus pada pergeseran yang terjadi dalam aspek-aspek keuangan di perusahaan tersebut.

Biasanya, transaksi internal merupakan aktivitas yang terjadi antara karyawan dengan pimpinan, atau bisa juga antardivisi maupun departemen dalam keorganisasian perusahaan. Tak sebatas pertukaran uang saja, transaksi yang dilakukan bisa juga dalam bentuk barang.

BACA JUGA Memahami Biaya Tetap: Kunci Menjaga Kelangsungan Usaha

4. Transaksi eksternal

Transaksi eksternal, atau transaksi pertukaran, melibatkan dua atau lebih pihak yang terpisah. Transaksi ini umumnya merupakan aktivitas finansial yang terjadi antara perusahaan dengan pihak ketiga.

Adapun yang dimaksud dengan pihak ketiga adalah orang-orang maupun badan organisasi yang bekerjasama dan memiliki kepentingan dengan perusahaan. Seperti, supplier, vendor, partner bisnis, distributor, reseller, dan agen. Biasanya, transaksi yang berlangsung antara perusahaan dan pihak ketiga adalah transaksi pertukaran sumber daya yang dimiliki serta melibatkan keuangan perusahaan.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related