Transisi Energi Membutuhkan Kolaborasi Pemain di Pasar Global

marketeers article

Presidensi G20 menjadi momentum Indonesia dalam mendorong aksi nyata perubahan iklim. Salah satu yang didorong adalah kontribusi sektor bisnis. Sektor ini dituntut mendukung pemenuhan masing-masing negara mencapai komitmen net zero emission yang telah ditentukan. Di sini, Indonesia berkomitmen menjalankan akselerasi transisi energi dengan tiga prinsip, yakni energy security, accesibility, dan affordability agar transisi energi harus berjalan adil dan terjangkau untuk semua pihak. Transisi energi yang membutuhkan biaya besar tidak boleh meningkatkan angka kemiskinan. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi global untuk mencapai tujuan tersebut.

Bank Dunia (World Bank) melalui Program Bantuan Manajemen Sektor Energi (Energy Sector Management Assistance Program, ESMAP), mengusulkan dukungan keuangan dan teknis yang komprehensif kepada negara berpendapatan rendah dan menengah. Tujuannya untuk memangkas kemiskinan dan memacu pertumbuhan melalui solusi-solusi energi yang berkelanjutan.

“ESMAP akan mengembangkan Sustainable Renewables Risk Mitigation Initiative (SRMI) dengan pendekatan unik, terintegrasi, dan bisa direplikasi untuk melancarkan stimulus ekonomi hijau melalui investasi publik yang ditargetkan untuk meningkatkan investasi sektor swasta dalam skala besar”, terang Fabby Tumiwa, anggota Technical Advisory Group (TAG) ESMAP untuk tahun fiskal 2022-2024, yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI).

Fabby Tumiwa sendiri telah menggeluti kebijakan energi dan perubahan iklim selama lebih 20 tahun, sekaligus praktisi energi terbarukan dan pendukung pemerataan akses energi di Indonesia. Sehubungan dengan penugasannya di World Bank, apresiasi juga disampaikan oleh Fabby Tumiwa dengan makin banyaknya pihak swasta nasional yang masuk ke penetrasi industri energi terbarukan.

“Kerja sama pihak swasta, seperti Utomo SolaRUV dan Sungrow mendukung pembangunan ekosistem PLTS di Indonesia untuk mengakselerasi akses energi yang berkelanjutan dan upaya dekarbonisasi.” ujarnya.

Sebagai perusahaan penyedia jasa solusi PLTS Atap nasional, Utomo SolaRUV melaporkan bahwa pihaknya baru saja menandatangani komitmen kerja sama jangka panjang sebesar 300 MW dengan produsen inverter berskala global, Sungrow Power Supply Co., Ltd.

Penandatanganan kerja sama tersebut bertepatan dengan perhelatan pameran Solartech Indonesia 2022, (19/3/2022). Penandatanganan kerja sama ini dilakukan langsung oleh Darmawan Utomo selaku Direktur Utama PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia dan Benny Xiao dari pihak Sungrow.

“Indonesia memegang posisi penting dalam transisi energi dunia. Hal ini tercermin dengan ditunjuknya perwakilan Indonesia di TAG ESMAP World Bank bersanding dengan tokoh tokoh energi dunia. Kami selaku produsen inverter dengan kapasitas terbesar di dunia menyambut baik hal ini, agar lompatan energi bersih Indonesia dapat segera terjadi,” ungkas Luis Xu, APAC Director Sungrow Power Supply Co. Ltd.

Managing Director Utomo SolaRUV Anthony Utomo, menerangkan bahwa perusahaan juga akan terus mendukung pemanfaatan energi terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), baik di rooftop bangunan, lokasi perairan (floating PV). Begitu juga dengan pemanfaatan lokasi bekas lahan tambang. Yang terbaru, produk Utomo SolaRUV turut berkontribusi pada proyek EBT perusahaan nasional seperti Medco Energi di pulau Sumbawa, yakni Sungrow SG250HX dan Sungrow COM100A.

“Upaya pemerintah untuk mendorong industri-industri yang berada di Indonesia agar menerapkan konsep industri hijau mengalami beberapa tantangan, salah satunya adalah masih terbatasnya SDM yang kompeten dalam penerapan industri hijau. Sehingga, kerjas ama strategis dengan Sungrow ini menjadi komitmen Utomo SolaRUV untuk terus mengawal industri-industri di Indonesia menjadi net zero emission company”, terang Anthony.

Selain level industri, transisi energi melalui PLTS Atap juga perlu didorong penggunaannya pada level rumah tangga. Sungrow tidak hanya terkenal sebagai produsen inverter untuk industri, namun juga untuk skala rumah tangga. Bahkan, produk inverter Sungrow yang disediakan Utomo SolaRUV telah bersertifikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yakni tipe SG5K-D dan SG5.0RT.

Untuk itu, sinergi bisnis antara Sungrow Power Supply Co., Ltd dengan Utomo SolaRUV diharapkan menjadi solusi penting dalam hal penyediaan dan pelayanan sumber energi baru dan terbarukan di Indonesia. Selain ramah lingkungan, juga mampu menciptakan kemandirian energi sehingga tidak perlu bergantung pada cadangan batu bara yang ditaksir akan habis total dalam 98 tahun mendatang.

Related