Transjakarta: Dari Transportasi Publik ke Ikon Gaya Hidup Urban

marketeers article
Fadly Hasan dalam acara WOW Brand 2025. (FOTO: Marketeers)

Transjakarta telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Jakarta. Sebagai sistem bus rapid transit (BRT) terpanjang di dunia, layanan ini mengangkut lebih dari 1,3 juta pelanggan setiap hari.

Namun, lebih dari sekadar alat mobilitas, Transjakarta terus berkembang menjadi bagian dari gaya hidup perkotaan yang modern dan inovatif. Transformasi ini bukan hanya soal peningkatan layanan, tetapi juga bagaimana mereka membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggannya.

Dulu, transportasi umum sering dianggap kurang nyaman. Fadly Hasan, Business & Asset Utilization Director Transjakarta mengatakan, kini, Transjakarta mengubah persepsi itu dengan menghadirkan layanan yang lebih modern, halte yang lebih tertata, serta berbagai inisiatif yang menjadikan transportasi publik sebagai bagian dari gaya hidup.

Salah satu contohnya adalah halte Bundaran Hotel Indonesia (HI), yang kini bukan hanya sekadar tempat transit, tetapi juga destinasi populer. Setiap harinya, ribuan orang datang hanya untuk berfoto dan menikmati suasana kota dari atas halte.

BACA JUGA: Perkuat Branding, ParagonCorp Brand Berkolaborasi dengan Transjakarta

“Setiap hari ada sekitar 4.000 orang naik ke atas halte Bundaran HI hanya untuk foto-foto. Inisiatif lainnya termasuk konser musik, kolaborasi dengan merek, hingga peluncuran merchandise eksklusif untuk memperkuat komitmen kami sebagai merek yang dekat dengan masyarakat,” ujar Fadly Hasan dalam acara WOW Brand 2025 yang diselenggarakan di The Ballroom at Djakarta Theater pada Rabu (26/2/2025).

Untuk semakin menarik minat masyarakat, Fadly mengungkapkan bahwa Transjakarta terus berupaya menghadirkan layanan inovatif. Salah satunya adalah Open Top Tour, bus wisata bertingkat dengan dek terbuka yang memungkinkan pelanggan menikmati ikon-ikon kota Jakarta dari perspektif berbeda

Selain itu, integrasi dengan MRT dan LRT semakin memudahkan mobilitas warga. Melalui aplikasi Transjakarta, pelanggan kini dapat melacak posisi bus secara real-time, merencanakan perjalanan, dan mengetahui jadwal bus dengan lebih akurat.

Semua ini dilakukan untuk memastikan transportasi publik menjadi pilihan utama, bukan alternatif terakhir.

Lebih dari sekadar operator transportasi, Transjakarta kini membangun merek yang memiliki nilai lebih. Salah satu inspirasinya adalah London Bus di Inggris, yang telah menjadi ikon global.

BACA JUGA: Tahun Baru 2025, Mau Promo Transjakarta, MRT dan LRT Rp 1?

“Dengan strategi serupa, kami mulai mendorong kolaborasi dengan berbagai industri, termasuk Dickie Toys, yang menciptakan mainan bertema Transjakarta dan berhasil menjadi salah satu produk terlaris merek mainan tersebut.

Kesadaran akan pentingnya transportasi publik juga ditanamkan melalui kampanye Hero Serve Hero. Pesannya sederhana: mereka yang memilih transportasi umum adalah pahlawan, karena berkontribusi dalam mengurangi kemacetan dan polusi.

“Orang yang naik transportasi publik adalah pahlawan, dan yang melayani mereka juga pahlawan,” ungkap Fadly.

Transjakarta telah membuktikan bahwa transportasi publik bukan hanya soal mobilitas, tetapi juga bagian dari identitas kota dan gaya hidup masyarakatnya.

Dengan berbagai inovasi, layanan yang lebih nyaman, serta strategi branding yang kuat, Transjakarta tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga simbol perubahan dalam cara warga Jakarta bergerak dan berinteraksi dengan kotanya.

“Ke depan, dengan visi yang semakin jelas dan strategi yang terus berkembang, kami siap membawa pengalaman transportasi publik Jakarta ke level yang lebih tinggi,” tutur Fadly.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS