E-commerce di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang baik setiap tahunnya. Terlebih lagi setelah pandemi masuk ke Tanah Air, masyarakat semakin banyak memanfaatkan e-commerce sebagai tempat berbelanja kebutuhan mereka.
Pertumbuhan dari e-commerce kemudian berbanding lurus dengan permintaan logistik. Untuk memenuhi ledakan permintaan ini, teknologi diyakini menjadi jawaban bagi para pelaku industri logistik. Startup sistem manajemen transportasi, Transporta, hadir menawarkan solusi untuk kebutuhan di sektor logistik ini.
“Permintaan logistik ikut terdorong dengan tumbuhnya sektor e-commerce. Namun, teknologi untuk menjalankan perusahaan logistik masih tertinggal,” ujar COO Transporta Emma Hartono.
Di bidang logistik, transportasi yang banyak digunakan adalah truk. Dan, selama ini para pengusaha truk menghadapi keterbatasan akibat tidak adanya kejelasan operasional. Seperti hal-hal yang berkaitan dengan pesanan, kinerja hingga keuangan.
Tidak hanya itu saja, Transporta juga melihat adanya permasalahan dalam komunikasi internal sehingga sumber data tersebar dan tidak tertata. Untuk persoalan ini, Transporta menyiapkan solusi operasional melalui platform cloud sehingga operasional bisnis berjalan lebih terpusat.
Dengan teknologi yang ditawarkan ini, para pengusaha truk dapat memaksimalkan operasional harian mereka dan memanfaatkan sumber data dengan lebih efisien. Mereka dapat menghemat waktu dengan perutean yang lebih baik, penggunaan bahan bakar lebih irit serta pengelompokkan pengemudi lebih baik.
“Kami menargetkan untuk membawa 10.000 perusahaan truk ke Transporta dalam tiga tahun ke depan. Kami memanfaatkan kemitraan dengan startup Internet of Things (IOT), Lacak.io, untuk lebih mengoptimalkan layanan kami dan membantu pengusaha truk UKM dengan solusi platform cloud yang terpusat,” tutup Emma.