Traveloka Angkat Suara Soal Digitalisasi Sistem Umroh

marketeers article
23543844 mecca, saudi arabia february 6, 2008 muslim pilgrims, from all around the world, revolving around the kaaba at night

Baru-baru ini, dua startup unicorn Traveloka dan Tokopedia menjadi buah pembicaraan. Pasalnya, dua unicorn ini disebut-sebut akan membuka layanan marketplace untuk layanan umroh di Indonesia. Sontak, hal ini menimbulkan pro dan kontra.

Awal mula isu ini bermula ketika perwakilan Tokopedia dan Traveloka mendampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam lawatan ke Arab Saudi. Dalam lawatan tersebut salah satu hal yang dibahas adalah penandatanganan kerja sama (MOU) untuk melakukan kerjasama strategis dalam rangka menambahkan pengalaman maksimal dalam perjalanan umrah, melalui digitalisasi sistem umrah.

Hal ini yang menimbulkan pertanyaan dan protes di kalangan pelaku operator umroh di Indonesia. Menkominfo Rudiantara dipanggil oleh Komisi I DPR pada Senin (22/7/2019). Di hadapan anggota dewan, Rudiantara menjelaskan bahwa baik Tokopedia dan Traveloka tidak akan mengganggu roda bisnis para pelaku operator umroh di Indonesia. Peran keduanya adalah membangun teknologi agar bisnis umroh bisa lebih efisien.

Di satu sisi,  Sufintri Rahayu selaku PR Director Traveloka menilai bahwa Traveloka bersama Tokopedia memiliki kemampuan dalam mengembangkan MoU yang disepakati oleh pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi dalam hal digitalisasi sistem umrah.

“Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk membantu memudahkan lebih banyak orang Indonesia agar dapat melaksanakan ibadah umrah. Kami berharap ke depannya, dengan adanya kemudahan pada digitalisasi perjalanan umrah, akan semakin banyak orang Indonesia yang dapat melaksanakan ibadah umrah,” ujar Sufintri.

Soal rencana ke depan, menurutnya, itu  harus melalui berbagai proses diskusi dan koordinasi untuk mencapai sebuah bisnis model yang terbaik, di bawah koordinasi Kementerian Agama RI dan Kementerian Komunikasi dan Informasi RI.

“Mengenai keterlibatan Traveloka sendiri, kami juga tentunya akan selalu menjalankannya dengan menimbang kepada aspek  reputasi, visi dan misi perusahaan, serta regulasi pemerintah yang berlaku saat ini,” pungkas Sufintri.

Editor: Sigit Kurniawan

Related