Tren Gaya Hidup Sehat Pacu Konsumsi Produk Olahan Buah Lokal

marketeers article
Clean and fresh gala apples on a conveyor belt in a fruit packaging warehouse for presize

Tren gaya hidup sehat memengaruhi konsumsi produk olahan buah di dalam negeri, khususnya selama masa pandemi. Fakta tersebut ditemukan saat Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, berkunjung ke fasilitas pabrik PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co, Tbk di Bandung.

Ultrajaya memproduksi produk olahan minuman sari buah untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik saat ini. Selain itu, dalam fasilitas yang sama PT Ultrajaya juga mengolah produk minuman lain seperti susu cair, teh, minuman tradisional, dan minuman kesehatan.

“Kami mengapresiasi PT Ultrajaya yang selama ini memproduksi olahan minuman sari buah untuk menjawab kebutuhan pasar domestik yang begitu besar. Upaya ini juga membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Putu dalam kunjungan tersebut.

Minuman olahan sari buah dalam kemasan menjadi salah satu produk keluaran PT Ultrajaya. Perusahaan ini lebih dikenal sebagai produsen susu dalam kemasan. Berdasarkan data Kemenperin, PT Ultrajaya menguasai pangsa pasar sebesar 39,3 persen dalam produk-produk susu cair.

Olahan sari buah atau jus yang dihasilkan oleh fasilitas produksi PT Ultrajaya sendiri, sudah menggunakan teknologi Ultra High Temperature (UHT). Begitu juga dengan proses pengemasan yang dilakukan secara aseptis.  Sehingga, jus sari buah produksi PT Ultrajaya dapat bertahan dalam jangka waktu lama tanpa menggunakan bahan pengawet tambahan.

“Produk-produk tersebut telah diekspor ke beberapa negara. Meliputi kawasan Asia dan Timur Tengah, Kepulauan Pasifik, Nigeria, Australia, hingga Amerika Serikat,” kata Manager Purchasing PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk, Reza Karyadi.

Ultrajaya sedang melakukan tahap pembangunan fasilitas pabrik serta pusat distribusi di Bandung dan kawasan MM2100 Cikarang. Tujuannya, untuk  mengembangkan kapasitas produksi dan gudang. Proyek di MM2100 telah dimulai dan akan berjalan hingga 2023 dengan total nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun.

Bersamaan dengan kunjungan ke PT Ultrajaya, Dirjen Industri Agro juga meninjau perkebunan buah rakyat yang berimitra dengan CV Anugrah Paris van Java. Perusahaan ini membantu para petani buah untuk menyalurkan hasil panennya ke industri minuman jus, sehingga akan mendorong angka serapan buah segar lebih tinggi.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related