Tren Kesehatan Seksual, Hotel For Play Hadirkan Ruang Fantasi Positif

Tingginya angka kehamilan tidak direncanakan dan kasus penyakit menular seksual di Indonesia, menggarisbawahi perlunya ruang edukasi kesehatan seksual yang aman.
Menjawab tantangan ini, vivo melalui PT Danpac Pharma menghadirkan Hotel For Play: The Fantasy Room Experience, sebuah pameran imersif yang dirancang untuk eksplorasi fantasi secara sehat dan positif.
Dibuka untuk umum di Senayan Park, Jakarta, mulai 18 Januari hingga 23 Februari 2025, pameran ini bertujuan untuk menciptakan ruang aman bagi masyarakat dalam mengeksplorasi fantasi yang sering dianggap tabu.
BACA JUGA: Tak Cuma Bikin Galau, Ini 5 Manfaat Lagu Sedih untuk Kesehatan Mental
Yoevan Wiraatmaja, Presiden Direktur Danpac Pharma, mengatakan pihaknya melihat eksplorasi fantasi menjadi tantangan serius yang dapat berdampak pada berbagai persoalan, seperti kekerasan terhadap perempuan, kehamilan tidak diinginkan, hingga kekerasan seksual.
“Hotel For Play hadir untuk memberikan ruang aman yang fun, imersif, dan edukatif,” kata Yoevan di Senayan Park, Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Fenomena kesehatan seksual di Indonesia mencatat data mencemaskan. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, kasus sifilis meningkat hingga 70% dalam lima tahun terakhir, sementara 100.000 orang dengan HIV belum terdeteksi.
Kondisi ini makin diperburuk dengan minimnya ruang edukasi yang mengarah pada tingginya angka aborsi, kekerasan seksual, hingga pernikahan dini. Untuk itu, Hotel For Play dirancang sebagai pameran yang tak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengenali dan mengekspresikan fantasi dengan cara yang bertanggung jawab.
“Kami ingin mendukung individu menemukan fantasi mereka tanpa rasa takut akan stigma, serta memperkaya hubungan dengan cara yang menyenangkan namun tetap sehat,” ujar Christian Eka, Sales and Marketing Director Danpac Pharma.
Adapun pameran ini menawarkan lima ruangan tematik yang terinspirasi elemen kehidupan, yaitu Labyrinth Garden, Tryst by the Water, On Cloud Nine, Lost in Space, dan A Club Named Desire.
Setiap ruangan memberikan pengalaman visual, auditori, dan sensorik yang mendalam, mengajak pengunjung menjelajahi imajinasi melalui seni immersive yang kreatif. Eka menjelaskan ruang-ruang ini dirancang untuk membuka dialog tentang fantasi tanpa stigma.
“Melalui seni immersive, kami ingin masyarakat memahami bahwa fantasi dapat menjadi bagian dari hubungan yang sehat dan bermakna, asalkan diekspresikan secara positif dan tidak merugikan pihak lain,” ucapnya.
BACA JUGA: 5 Faktor Kesehatan yang Pengaruhi Produktivitas Karyawan
Selain itu, menurut Eka inisiatif ini juga menjadi ajang untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendukung kesehatan seksual melalui pendekatan yang kreatif.
“Dengan memberikan pengalaman yang berbeda, kami berharap Hotel For Play dapat mendorong dialog terbuka tentang fantasi yang sehat sekaligus memperkaya hubungan interpersonal,” tutur Eka.
Editor: Ranto Rajagukguk