Tren Media Sosial Tahun 2022, Ini Rekomendasi Hootsuite untuk Pemasar

marketeers article

Ada sejumlah temuan menarik dari survei Hootsuite tentang Social Trends 2022 yang melibatkan 18.100 responden secara global. Temuan ini diproyeksikan menjadi tren media sosial tahun 2022 dan menjadi rekomendasi merek dalam melakukan strategi bisnisnya di media sosial.

Survei ini menunjukkan perkembangan dominan dalam tren sosial. Nilai sosial, misalnya, dikembangkan dalam semua aspek bisnis dan bukan sebatas pemasaran. Selain itu, ada lompatan besar dalam meningkatkan pengalaman karyawan dan proteksi merek sebagai tujuan teratas dari aktivitas sosial merek.

Ada banyak platform yang digunakan untuk mengejar tujuan tersebut. Facebook dan Instagram memang masih mendominasi. Meski demikian, pemasar menilai pada tahun ini, TikTok, Pinterest, dan Snapchat jauh lebih efektif dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Tujuan Bermedia Sosial

Pada tahun 2022, banyak pemasar menyatakan ingin meraih lebih banyak pencapaian di aktivitas sosial ini. Kesadaran merek (53%), akuisisi pelanggan (47%), dan mendorong konversi (46%) masih menjadi tiga besar dari tujuan merek bermedia sosial.

Di samping itu, semakin jelas banyak organisasi yang ingin mencapai tujuan di luar ketiga hal tadi, seperti meningkatkan pengalaman karyawan (20%) dan memperkuat proteksi merek (20%).

Tantangan Terbesar

Survei tersebut juga menunjukkan hal-hal yang masih menantang bagi pemasar pada tahun 2022. Tantangan terbesar adalah konsistensi memproduksi konten sosial kreatif (51%). Disusul turunnya pencapaian organik dan kebutuhan untuk meningkatkan bujet iklan berbayar di media sosial (43%). Tantangan berikutnya adalah mengintegrasikan data dan teknologi untuk membangun pandangan pelanggan yang terpadu (34%), kebutuhan untuk menyatukan semua departemen dan kanal untuk mendongkrak pengalaman pelanggan (23%), dan perlindungan privasi dari data pelanggan (22%).

Peluang Baru

Para pemimpin bisnis dalam survei ini sangat bersemangat untuk memperluas dampak sosial di luar pemasaran. Masih mirip dengan tahun lalu, bereksperimen dengan konten dan format iklan baru dianggap sebagai peluang paling menarik untuk digarap oleh kalangan manajer dan praktisi (14%). Sementara, pemasar tingkat senior (direktur atau VP) paling bersemangat untuk memperluas dampak sosial pada departemen lain 12%).

Menggunakan media sosial untuk mendorong konversi penjualan juga dianggap peluang baru (12%), disusul peningkatan penggunaan data untuk insight pelanggan (10%), dan pemanfaatan influencer, seperti influencer mikro, selebriti, pakar industri (9%).

Efektivitas

Responden menilai Facebook dan Instagram menjadi platform paling efektif untuk mencapai tujuan bisnis, meskipun keduanya sedikit turun dibanding tahun lalu. Sementara, efektivitas yang didapatkan dari TikTok, Pinterest, dan Snapchat meningkat dari satu digit ke dua digit. TikTok secara khusus mengambil alih posisi WhatsApp dan Pinterest. Melonjak dari 3% pada tahun lalu ke 24% pada tahun ini. TikTok sendiri melihat peningkatan 700% dalam efektivitas.

Rencana Investasi

Pada tahun ini, anggaran yang akan dibelanjakan di semua jejaring sosial akan lebih merata dibanding tahun lalu. Tahun lalu, mayoritas pemasar berencana meningkatkan investasi di Instagram. Tahun ini, Instagram (48%) masih menduduki peringat teratas meski tak banyak. Ini hampir sama banyak yang berencana meningkatkan bujet di Facebook (47%), YouTube (44%), dan LinkedIn (43%).

Lompatan besar terjadi di TikTok dengan 36% pemasar berencana meningkatkan investasi mereka dan 38% berencana untuk mempertahankannya di platform ini.

Iklan Sosial

Lebih dari setengah total responden berencana meningkatkan bujet untuk iklan sosial (social ads) pada tahu  2022. Sebanyak 51% pemasar mengharapkan anggaran untuk iklan sosial berbayar meningkat dan hanya 10% yang tidak akan menggunakan iklan sosial tersebut sama sekali.

Industri yang paling cenderung menaikkan anggaran iklan sosial pada tahun 2022 adalah jasa keuangan (14%). Sementara, di pemerintahan kemungkinan akan menurun (17%).

Selain itu, pemasar menilai bisa melangkah lebih baik dengan mengintegrasikan iklan sosial berbayar dengan upaya organik mereka di media sosial. Banyak pemasar akan mengintegrasikan juga iklan sosial dengan aktivitas pemasaran mereka.

Return on Investment (ROI)

Terkait dengan ROI, 83% pemasar mengaku memiliki tingkat kepercayaan pengukuran tersebut, angka ini meningkat dari tahun lalu sebesar 68%. Kepercayaan ini juga menunjukkan semakin banyak pemasar yang juga memahami cara kerja pengukuran tersebut.

Terkait pengumpulan dan integrasi data, alat pihak ketiga akan lebih luas digunakan pada tahun 2022 dibanding tahun sebelumnya.

Demikian temuan Hootsuite terkait tren media sosial pada tahun 2022. Temuan ini bisa dimanfaatkan oleh pemasar untuk membantu dalam menyusun strategi bisnisnya di platform sosial. Meski demikian, pemasar tetap harus memantau perubahan yang ada di lanskap industri yang tak jarang berubah dengan cepat dan di luar prediksi.

 

Related