Tren Remote Work dan AI Bikin Keterampilan Ini Banyak Dicari pada 2025

marketeers article
Ilustrasi karyawan. (FOTO: 123RF)

Pasar kerja terus mengalami perubahan besar terutama dari aspek kebutuhan keterampilan. Pada 2025, salah satu hal yang mempengaruhi hal itu adalah teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) serta tren kerja jarak jauh alias remote work.

Kedua hal ini secara drastis mengubah cara perusahaan merekrut karyawan dan keterampilan seperti apa yang paling dicari pada tahun 2025.

Laporan Microcredentials Report 2025 dari Coursera mengungkapkan bahwa perusahaan semakin terbuka pada kandidat yang memiliki skill set relevan, meski tanpa gelar pendidikan tinggi. Bukti berupa sertifikasi atau pelatihan jangka pendek justru dinilai lebih penting.

Itu karena sertifikasi maupun pelatihan keterampilan tertentu dianggap sebagai tanda kesiapan profesional menghadapi tantangan zaman. Dengan kata lain, dunia kerja kini menuju ke arah skills-first hiring yang berarti fokus pada keterampilan, bukan sekadar latar belakang pendidikan.

BACA JUGA: Agar Tak Tergantikan AI, Desainer Harus Kuasai 5 Soft Skills Ini

Agar dapat bersaing di pasar kerja pada tahun 2025, Anda pun harus adaptif. Berdasarkan laporan Coursera dan didukung data dari World Economic Forum serta LinkedIn, ada tujuh keterampilan teknis maupun non-teknis yang sangat dicari oleh perusahaan saat ini.

Melansir Forbes, berikut adalah daftar keterampilan yang banyak dicari berkat tren remote work dan perkembangan AI:

Keterampilan Teknis

  1. Generative AI 
  2. Strategi Data
  3. Keamanan Siber

Keterampilan Non-Teknis

  1. Komunikasi Bisnis
  2. Resiliensi dan Adaptabilitas
  3. Kolaborasi
  4. Kemampuan Mendengarkan Aktif (Active Listening)

Kenapa Keterampilan Ini Penting?

Perusahaan makin mengandalkan teknologi untuk efisiensi kerja, terlebih dengan adanya sistem kerja hybrid dan remote. AI, khususnya generative AI, kini tidak lagi sekadar alat bantu teknisi, karyawan dari berbagai divisi juga dituntut mampu memanfaatkannya dalam pekerjaan mereka.

Sebuah laporan dari AWS tahun 2024 menunjukkan bahwa perusahaan lebih tertarik merekrut kandidat dengan keterampilan AI, sekalipun pengalaman kerjanya lebih sedikit. Microsoft dalam Work Trend Index 2024 juga mencatat tren serupa.

Sementara itu, meningkatnya aktivitas online juga membuat keamanan siber turut jadi prioritas utama. Mulai dari e-commerce, media sosial, hingga sistem internal perusahaan, semuanya perlu perlindungan ekstra terhadap serangan digital.

BACA JUGA: 3 Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Bertahan dari Gelombang PHK

Kemampuan menyusun strategi data juga semakin dibutuhkan, sebab data menjadi bahan bakar utama dalam pengambilan keputusan bisnis modern. Tanpa pemahaman yang baik soal data, perusahaan bisa kehilangan arah dalam menghadapi pasar.

Lantas, bagaimana dengan keterampilan non-teknis? Justru inilah yang menjadi “pondasi” kerja sama tim, komunikasi lintas divisi, serta kesuksesan proyek, terutama di lingkungan kerja jarak jauh.

Masalah komunikasi adalah salah satu penyebab utama kegagalan proyek kerja. Itulah kenapa, kemampuan seperti mendengarkan aktif, bekerja sama, dan menyampaikan pesan secara jelas sangat dibutuhkan.

Cara Menyisipkan Keterampilan Ini dalam CV

Tak harus bekerja di perusahaan teknologi untuk menuliskan keterampilan Generative AI dalam resume. Hal yang terpenting adalah bagaimana Anda telah mengaplikasikan teknologi tersebut dalam pekerjaan, misalnya untuk menyusun laporan otomatis atau menyederhanakan proses kerja.

Untuk strategi data, Anda bisa menuliskan kursus atau pelatihan yang kamu ambil baru-baru ini. Jelaskan bagaimana Anda menerapkan wawasan tersebut, terlebih jika Anda bekerja di posisi kepemimpinan atau pengambilan keputusan.

Keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan lainnya bisa Anda tampilkan lewat pengalaman nyata.

Misalnya, dalam memimpin rapat lintas tim, menyelesaikan konflik kerja, memberi mentoring, atau bekerja dalam proyek bersama departemen lain.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS