Trend dan Prospek Cerah Bisnis Kecantikan di Indonesia Tahun 2025

marketeers article
Industri Kecantikan Indonesia Diproyeksikan Tumbuh 5,81% Hingga 2027. (Marketeers.com/Vedhit)

Industri kecantikan di Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat, bahkan diprediksi akan mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2025. Menurut Desi Sulistyowati, CEO PT Indo Cipta Estetika, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di sektor ini, terutama dengan populasi yang besar dan pasar yang terus berkembang.

“Pasar kecantikan Indonesia masih sangat potensial. Dengan pengelolaan yang tepat, pertumbuhan dapat berlangsung signifikan. Inovasi produk, pemanfaatan teknologi modern, serta layanan yang berorientasi pada pelanggan adalah kunci untuk memperkuat daya saing,” kata Desi dalam peringatan 5 tahun Indo Cipta Estetika di Empress China Bar, Tangerang, Minggu (8/12/2024).

BACA JUGA: Mintel Ungkap Tren Dunia Kecantikan Global Tahun 2025

Meski dibayangi tantangan ekonomi global tahun 2025, Desi optimistis bahwa industri kecantikan dapat tetap menjadi peluang menjanjikan. Desi menyoroti pentingnya menjaga ekosistem bisnis yang sehat dan kompetitif.

Desi juga mencatat bahwa Korea Selatan masih menjadi benchmark dalam kualitas produk dan inovasi di sektor ini. Segmen perawatan diri diproyeksikan tetap menjadi kontributor terbesar dalam pasar kecantikan Indonesia, diikuti oleh produk perawatan kulit, kosmetik, dan wewangian.

BACA JUGA: Beli Produk Kecantikan di Shopee Bisa Dapat Proteksi Asuransi

“Produk kecantikan kini tidak hanya tentang estetika, tetapi juga keamanan dan efektivitas. Pendekatan berbasis sains menjadi fondasi penting, mulai dari penggunaan bahan alami hingga penerapan teknologi seperti nano-partikel dan bioengineering,” jelas Desi.

Tren personalisasi produk juga menjadi sorotan, di mana kebutuhan kulit individu menjadi pusat pengembangan. Teknologi seperti analisis DNA kulit dan algoritma kecerdasan buatan semakin populer untuk menciptakan solusi yang spesifik dan memuaskan konsumen.

Menurut Desi, brand lokal yang mampu mengadopsi inovasi ini berpotensi memenangkan hati konsumen yang semakin cerdas dan selektif. Hal ini pun menjadi sorotan bagi Indo Cipta Estetika, yang aktif sebagai distributor produk kecantikan dan suplemen makanan.

Di industri ini, perusahaan menghadirkan tiga produk utama, yakni Cyspera®, sebuah krim berbasis cysteamine dari Swiss untuk perawatan melasma yang aman. Lalu Miriqa® Vitalia, suplemen nutrisi premium untuk kesehatan kulit, serta LFL Premium Thread, teknologi benang PDO dari Korea Selatan untuk peremajaan kulit tanpa operasi.

Dengan pendekatan berbasis riset dan transparansi bahan baku, Indo Cipta Estetika optimis mampu menjawab kebutuhan konsumen modern.

“Ke depannya, kami percaya bahwa pertumbuhan sektor ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat,” tutup Desi.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS