Tuntutan Sektor Properti di Tahun 2021

marketeers article
mortgage, real estate and property concept close up of hands holding house model and home keys over green natural background

Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI), secara tahunan indeks harga properti mengalami penurunan sebesar 0,6% year-on-year pada kuartal tiga 2020.

“Penurunan tahun ini menjadi yang pertama kalinya dalam lima tahun terakhir. Namun, secara quarter-on-quarter, indeks harga properti mengalami peningkatan sebesar 0,53%. Ini dapat menjadi sinyal positif untuk sektor properti,” ujar Marine Novita, Country Manager Rumah.com.

Marine menambahkan, indeks suplai properti pada kuartal ketiga 2020 juga mengalami kenaikan sebesar 24,9% secara tahunan (year-on-year). Ini merupakan indeks tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Memasuki tahun 2021, Marine memprediksi, laju penambahan suplai akan membanjiri pasar properti, diikuti dengan pulihnya daya beli seiring dengan membaiknya perekonomian.

Di samping itu, pelaku sektor properti harus dapat melakukan adaptasi dengan mengembangkan hunian yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang selama pandemi semakin membutuhkan lingkungan yang lebih sehat. Sektor properti juga diharapkan dapat melakukan inovasi dengan menerapkan digitalisasi, mulai dari pameran properti dan showing unit secara virtual hingga tahap transaksi dan pembelian akhir.

“Pulihnya sektor properti cukup penting bagi pemulihan ekonomi nasional, mengingat multiplier effect dari industri ini bisa menyentuh sampai 174 sektor lainnya, sekaligus menyerap 30 juta tenaga kerja,” ungkap Marine.

Namun, pemulihan sektor properti juga tergantung pada kondisi makroekonomi dan politik serta tidak lepas dari sejauh mana pemerintah bisa secepatnya menanggulangi pandemi COVID-19. Untuk memulihkan perekonomian nasional, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 413,8 triliun untuk sektor infratruktur.

Marine mengatakan, langkah pemerintah yang menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur untuk konektivitas dapat berdampak langsung pada perkembangan sektor properti, terutama pada daerah-daerah di luar Jakarta.

“Terjadi kenaikan indeks harga properti di area yang terpengaruh pembangunan infrastruktur, khususnya akses transportasi. Karena itu, kawasan-kawasan di sekitar kawasan hunian terpadu atau planned community, jalan tol baru, dan jalur transportasi massal semakin menjadi incaran konsumen,” ujar Marine.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related