Turun 2,46%, Ekspor Indonesia November Capai US$ 24,12 Miliar

marketeers article
M. Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS. Sumber gambar: Humas BPS.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia periode November 2022 mengalami penurunan sebesar 2,46% dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai ekspor yang didapatkan mencapai US$ 24,12 miliar atau setara dengan Rp 376,7 triliun (kurs Rp 15.617 per US$).

Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS mengatakan capaian ekspor apabila dibandingkan dengan November 2021 terjadi kenaikan sebesar 5,58%. Adapun ekspor non-minyak dan gas bumi (migas) pada November 2022 mencapai US$ 22,99 miliar atau turun 1,94% dibandingkan bulan sebelumnya.

BACA JUGA: BPS Laporkan Inflasi November 2022 Tembus 5,42%

“Sementara itu, naik 6,88% jika dibandingkan ekspor nonmigas November 2021. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga November 2022 mencapai US$ 268,18 miliar atau naik 28,16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 (year-on-year/yoy). Untuk ekspor nonmigas mencapai US$ 253,61 miliar atau naik 28,04%,” kata Habibullah dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Menurutnya, penurunan terbesar ekspor nonmigas November 2022 terhadap Oktober 2022 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar US$ 577,6 juta atau setara dengan 16,62%. Sementara itu, peningkatan terbesar terjadi pada logam mulia dan perhiasan atau permata sebesar US$ 292,2 juta atau setara dengan 87,19%.

BACA JUGA: Impor Oktober 2022 US$ 19,13 Miliar, Neraca Perdagangan RI Surplus

Berdasarkan sektornya, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari hingga November 2022 naik 18,59% dibanding periode yang sama tahun 2021. Hal yang sama juga terjadi pada ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan yang naik 12,44%.

Termasuk pula ekspor hasil tambang dan lainnya naik 74,15%. Untuk negara tujuan ekspor nonmigas November 2022 terbesar adalah ke China, yaitu US$ 6,28 miliar, disusul Amerika Serikat (AS) US$ 2,10 miliar dan Jepang US$ 1,90 miliar.

Adapun kontribusi ekspor ke wilayah tersebut mencapai 44,73%. Sementara itu, ekspor ke Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa sebanyak 27 negara, masing-masing sebesar US$ 4,25 miliar dan US$1,55 miliar.

“Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari hingga November 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$ 35,61 miliar atau sebesar 13,28%, diikuti Kalimantan Timur US$ 33,30 miliar atau 12,42%. Provinsi terbesar menyumbangkan ekspor adalah Jawa Timur sebesar US$ 22,87 miliar atau berkontribusi 8,53%,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related