Turun 37%, Dian Swastika Sentosa Catatkan Laba US$ 542 Juta

marketeers article
Sumber gambar: pers rilis.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$ 3 miliar sepanjang tahun 2024. Kontribusi terbesar terhadap pendapatan perseroan berasal dari lini bisnis pertambangan, dengan entitas anak mencatatkan pendapatan sebesar US$ 2,7 miliar, atau 92% dari total pendapatan konsolidasian.

Krisnan Cahya, Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menjelaskan, kinerja positif juga dicatatkan oleh lini bisnis lainnya, termasuk teknologi, energi baru dan terbarukan, bahan kimia, dan investasi, yang turut memperkuat fundamental keuangan. Perseroan mencatat pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar US$ 734 juta pada tahun 2024.

BACA JUGA: Meroket 25%, Antam Bukukan Laba Rp 3,85 Triliun pada 2024

Adapun laba bersih tahun berjalan mencapai US$ 542 juta, mengalami penyesuaian sebesar 37% dibandingkan US$ 865 juta pada tahun sebelumnya.

“Kami terus berupaya memaksimalkan potensi pertumbuhan entitas anak melalui ekspansi bisnis yang strategis demi pertumbuhan yang berkelanjutan. Di tengah dinamika industri yang terus berkembang, kami melihat peluang besar untuk memperluas kehadiran, termasuk di lini bisnis energi baru dan terbarukan, serta teknologi,” kata Krisnan melalui keterangan resmi, dikutip Rabu (16/4/2025).

BACA JUGA: Bukukan Kinerja Positif, Laba Perusahaan Induk AZKO Tembus Rp 892 Miliar

Dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang, DSSA terus memperkuat langkah strategisnya melalui ekspansi di lini bisnis bernilai tambah tinggi, terutama di sektor energi baru dan terbarukan serta teknologi, dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan. Komitmen ini diwujudkan melalui peningkatan investasi di infrastruktur digital dan energi hijau, yang selaras dengan prinsip ESG.

Sebagai bagian dari strategi transformasi digital, DSSA melalui entitas anaknya, PT Eka Mas Republik (MyRepublic Indonesia), terus memperluas cakupan layanan internet dan multimedia guna memperkuat penetrasi pasar.

Tahun 2024, MyRepublic Indonesia telah menjangkau lebih dari 6 juta rumah yang tersebar di lebih dari 140 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, serta mencatatkan 1 juta pelanggan.

Selain itu, DSSA juga menjalin kemitraan strategis dalam investasi teknologi, termasuk pengembangan pusat data mutakhir berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang berlokasi di area Kuningan, Jakarta Selatan.

Inisiatif ini sejalan dengan visi Perseroan dalam mendukung transformasi digital nasional serta memperkuat infrastruktur teknologi yang inovatif dan berdaya saing tinggi.

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan, DSSA melalui entitas anaknya, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), terus meningkatkan alokasi sumber daya di energi hijau.

Langkah ini mencakup implementasi listrik ramah lingkungan, pemanfaatan armada kendaraan listrik (electric vehicle/EV), optimalisasi energi terbarukan, serta program reklamasi lahan sebagai upaya penyerapan karbon dalam operasional bisnis pertambangan.

Saat ini, DSSA melalui entitas anaknya di lini bisnis energi baru dan terbarukan, juga memperkuat fokusnya di berbagai proyek strategis. Inisiatif yang dijalankan meliputi pengembangan energi panas bumi (geothermal), pengembang listrik berbasis tenaga surya (solar PV developer), dan pabrik panel surya terintegrasi berkapasitas 1 gigawatt (GW) per tahun yang telah rampung dibangun di Kendal, Jawa Tengah.

Dengan fondasi bisnis yang solid, DSSA siap menghadapi tantangan masa depan melalui strategi yang adaptif dan inovatif. Perseroan akan terus mengeksplorasi peluang investasi strategis guna meningkatkan daya saing, memperkuat pertumbuhan berkelanjutan, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS