Twelve Chinese Dining, Art of Acculturation Flavor

marketeers article

Konsep tempat yang tak biasa menjadi salah satu daya tarik dari suatu restoran. Hal itu tampaknya dipahami betul oleh Okuzono Hospitality Group saat menghadirkan Twelve Chinese Dining. Restoran dengan tema unik yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat ini menawarkan pengalaman dining dengan suasana Kota Tua China.

Tamu yang datang dibuat takjub dengan setting tempat dan interior di dalam restoran. Tidak hanya menonjolkan sisi tradisional saja tetapi lebih dari itu. Twelve Chinese Dining mengemas tema 12 zodiak China (shio) dengan apik dan cantik di dalam restoran.

Hal tersebut tampak jelas dengan 12 patung besar dari dewa hewan yang ada di kedua sisi mezzanine. Selain itu, ada pula lukisan yang menggambarkan hewan-hewan dari shio tersebut di langit-langit. Tidak berhenti di situ, Twelve Chinese Dining juga memperkuat konsep mereka dengan menghadirkan hidangan yang dapat dipasangkan dengan cocktail dan mocktail yang dinamai seperti 12 shio. Beberapa di antaranya White Rabbit, Red Rooster, dan Tiger Eye untuk menu mocktail serta Snake Smoothie, Dog Punch, dan Bull Island untuk cocktail.

Secara keseluruhan, Twelve Chinese Dining sendiri merupakan restoran yang terinspirasi dari kota tua China yang berlokasi di Yokohama, Jepang. Kota tua ini diketahui menjadi tempat bagi banyak restoran China dengan sejarah lebih dari 100 tahun.

Sebab itu, bagian dalam restoran banyak menggunakan warna merah, ornamen oriental, dan aksen kayu. Uniknya, kemegahan interior restoran sama sekali tidak tampak ketika dilihat dari luar. Tamu seakan mendapatkan kejutan ketika masuk ke dalam restoran.

Tidak melupakan trademark dari Okuzono Hospitality Group, Twelve Chinese Dining juga mengusung konsep open kitchen dan open bar yang memperlihatkan proses dinamis dari mempersiapkan hidangan hingga sampai ke meja tamu. Jadi, tidak hanya memperkaya pengalaman tamu lewat suasana dan setting tempat yang unik. Twelve Chinese Dining menawarkan paket lengkap yang memanjakan panca indera.

Restoran berkapasitas 208 orang ini memiliki 12 zona dan lima private room. Uniknya, tepat di tengah restoran terdapat dua ruang yang merupakan meja tambahan untuk tamu yang ingin mendapatkan pengalaman dining lebih private namun tidak terlalu tertutup. Untuk bagian atapnya berbentuk seperti pagoda, menambah kesan oriental yang kian kental.

Meski memiliki nuansa China yang kuat, kepala koki Twelve Chinese Dining, Chef Daisuke Kamata merupakan seorang native dari Yokohama yang dikenal sebagai daerah Pecinan di Negeri Sakura. Dengan pengalamannya dalam mengolah hidangan khas China, Chef Daisuke memperkenalkan kreasi dari hidangan neo Chinese-Japanese di Twelve Chinese Dining.

Tidak menghilangkan sisi tradisional dari resep yang sudah ada, Chef Daisuke memberikan update dengan menggunakan bahan dan cara memasak khas Jepang untuk menghadirkan menu khas China. Jadi, hidangan dengan bumbu yang kuat memang akan sulit didapat di sini.

Kendati demikian, bicara soal kualitas, bahan-bahan makanan yang digunakan sangat segar. Misalnya, untuk menu Grilled Live Lobster with Golden Flakes. Twelve Chinese Dining benar-benar menggunakan lobster hidup yang langsung diolah ketika tamu memesan. Kesegaran dari lobster sangat terasa bukan hanya karena bahan yang segar saja tetapi juga cara masak yang tepat, membuat rasa manis dari daging lobster semakin terasa.

Beralih dari seafood, tamu bisa menikmati pilihan menu daging. Salah satu yang sangat direkomendasikan adalah Five Spice Soy Braised Beef. Menu ini sangat cocok bagi Marketeers yang menyukai rasa yang dalam.

Daging yang digunakan merupakan beef short plate yang dimarinasi dengan baik. Sehingga, ketika daging tersebut digigit, tamu bisa merasakan bumbu yang meresap sempurna bukan hanya di bagian luar daging saja.

Sebelum menikmati dua menu utama tersebut, ada beberapa menu dimsum yang bisa dicoba. Pertama, Squid Ink Prawn Dumpling. Dimsum ini cukup unik dengan kulit berwarna hitam yang didapat dari warna alami tinta cumi-cumi. Untuk rasanya sendiri tidak perlu diragukan lagi, kesegaran bahan-bahan yang digunakan sebagai isian dapat dipastikan meningkatkan nafsu makan sebelum mulai ke menu utama.

Kedua, ada Kalbi Char Siew Bao. Dikemas seperti sandwich dari bapau, tamu bisa menikmati tiga iris daging yang sudah dimarinasi dan dimasak medium well. Lewat gigitan pertama saja, tamu sudah bisa mendapatkan perpaduan rasa yang cocok antara saus kalbi, roti, dan sayur di dalamnya.

Bagi marketer, yang menyukai petualangan rasa, Twelve Chinese Dining bisa jadi tempat yang tepat. Pasalnya, restoran ini tidak hanya menawarkan hidangan kaya rasa saja tetapi juga budaya yang ada di dalamnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related