Twitter Luncurkan Tweet Sepanjang 10.000 Karakter ke Pelanggan Blue

marketeers article
Twitter. (FOTO:123RF)

Twitter telah memperkenalkan fitur baru yang memungkikan pelanggan Blue untuk membuat posting hingga 10.000 karakter. Kebijakan ini disinyalir untuk mencoba bersaing dengan platform newsletter kompetitor.

Dilansir dari TechCrunch, Jumat (14/4/2023), Twitter juga menambahkan dukungan untuk format teks tebal dan miring. Pada bulan Februari, platform media sosial itu memperkenalkan tweet dengan panjang 4.000 karakter untuk pelanggan Blue.

Hal itu untuk mendorong seseorang agar mempublikasikan posting yang lebih panjang ketimbang thread. Kebijakan terbaru Twitter datang saat Elon Musk memperkenalkan alat monetisasi kreator.

BACA JUGA: Elon Musk Ubah Twitter Jadi X Corp, Kembangkan Superapp?

Musk mengumumkan kreator dapat mengajukan permohonan monetisasi dan menawarkan langganan kepada pengguna. Selama 12 bulan ke depan, Twitter akan memberikan seluruh penghasilan kepada kreator setelah membayar potongan 30% untuk Apple atau Google.

Setelah itu, pajak Apple/Google akan berkurang menjadi 15% dan perusahaan media sosial tersebut akan mengambil biaya yang lebih kecil dari kreator. Namun, ketentuan Google menunjukkan perusahaan hanya membebankan 15% dari biaya langganan.

Saat ini, kreator dapat menawarkan langganan dengan harga per bulan US$ 2,99, US$ 4,99, dan US$ 9,99. Aturan Twitter menunjukkan kreator harus berusia minimal 18 tahun, memiliki 10.000 pengikut aktif dan telah men-tweet setidaknya 25 kali dalam 30 hari terakhir untuk memenuhi syarat mendapatkan uang.

BACA JUGA: Twitter Rilis Fitur Verified Organization Secara Global

Program monetisasi Twitter baru tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat (AS). Namun, Musk mengatakan perusahaan tengah berusaha untuk memperluas program tersebut ke negara-negara lain.

Diluncurkannya kembali monetisasi ini pada dasarnya adalah rebranding dari program Super Follows yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2021. Musk baru saja menambahkan sejumlah fitur, seperti format teks dan video yang lebih panjang agar seperti tool baru.

Menulis teks panjang juga tidak sepenuhnya baru. Pada bulan Juni lalu, perusahaan memperkenalkan program bernama Twitter Notes untuk penulis terpilih.

Namun, program itu dihentikan Musk setelah mengambil alih perusahaan. Dia juga menghentikan tool buletin Revue, sebuah perusahaan rintisan yang diakuisisi Twitter pada tahun 2021.

Twitter juga terlibat dalam persaingan sengit dengan platform newsletter Substack, yang memperkenalkan feed mirip Twitter yang disebut Notes awal pekan ini. Dalam beberapa hari terakhir, Twitter mulai memblokir tautan ke Substack dan bahkan tidak mengizinkan balasan, retweet atau bookmark pada tweet dengan tautan ke layanan newsletter itu.

“(Substack) mencoba mengunduh sebagian besar basis data Twitter untuk melakukan bootstrap terhadap kloningan Twitter merekam,” kata Musk.

Tuduhan itu dibantah langsung oleh Chris Best, CEO Substack. Pada bulan Februari, Musk telah menjanjikan pembagian pendapatan iklan dengan pelanggan Blue, tetapi fitur tersebut belum muncul sampai saat ini.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related