Twitter Merger dengan Yahoo?

marketeers article

Yahoo mungkin adalah brand yang banyak ditinggal oleh penggunanya. Namun, Yahoo masih menjadi perusahaan yang sangat berharga dengan tumpukan aset, meskipun tidak sebanyak dulu. Itu sebabnya, Twitter kepincut untuk menggandeng Yahoo.

Para eksekutif Twitter dikabarkan melakukan pertemuan dengan CEO Yahoo Marissa Mayer beberapa minggu lalu untuk membahas kemungkinan kedua platform tersebut melakukan merger.

Seperti yang dilaporkan New York Post, kedua pihak membahas keadaan keuangan Yahoo dan apakah merger menjadi langkah strategis yang masuk akal bagi kedua perusahaan. Apalagi, Twitter saat ini tengah dirudung masalah mengenai pertumbuhan pengguna yang melambat.

“Twitter adalah tempat berita instan (bercokol), sedangkan Yahoo memiliki banyak pasang mata (yang melihat) situsnya,” kata salah satu sumber kepada New York Post.

Tidak jelas apakah percakapan ini serius atau tidak, namun CEO Twitter Jack Dorsey dikabarkan tidak hadir dalam pertemuan itu. Kabarnya, Twitter akan memutuskan aksinya setelah pertemuan rahasia tersebut.

Akan tetapi, ketika Fortune meminta Yahoo mengkonfirmasi laporan New York Post, Yahoo memilih bungkam. Begitu juga dengan Twitter yang mengatakan, “Kami tidak mengomentari rumor dan spekulasi,” kata juru bicara si burung biru itu.

Jika kabar itu benar, artinya Twitter akan bersaing dengan Verizon yang telah lama mengicar aset Yahoo. Sebab, bisa saja, Yahoo akan dilebur dengan AOL, perusahaan internet yang dibeli Verizon setahun lalu dengan nilai US$ 4,4 miliar. Dengan begitu, raksasa Telko Amerika ini dapat membuat bisnis iklan online-nya menjadi lebih besar.

Selain Verizon, AT&T juga dilaporkan melirik aset Yahoo. Begitu juga dengan Berkshire Hathaway yang dipimpin CEO Warrent Buffett. Ia tertarik membeli Yahoo melalui konsorsium yang melibatkan Dan Gilbert, pendiri Quicken Loan.

Pembeli potensial lainnya yaitu perusahan ekuitas swasta TPG Capital, Kohlberg Kravis Roberts (KKR), serta Bain Capital dan Vista Equity Partners. Yahoo kemungkinan akan dipinang senilai US$ 4 miliar hingga US$ 8 miliar. Namun, tawaran mungkin akan jauh lebih rendah, sekitar US$ 2-US$ 3 miliar.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related