Twitter Umumkan Pelarangan Iklan Politik Masuk Platformnya

marketeers article
Sankt-Petersburg, Russia, June 2, 2018: Twitter application icon on Apple iPhone X smartphone screen close-up. Twitter app icon. Social media icon. Social network

Media sosial Twitter mengumumkan penolakan iklan politik masuk ke platformnya terhitung November 2019. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi musim politik dunia pada tahun 2020 mendatang.

“Kami telah menentukan untuk menghentikan semua iklan berbau politik yang ada di Twitter secara global. Kami percaya, pesan politik harus disampaikan, bukan dibeli,” cuit Jack Dorsey, CEO Twitter melaluMedia sosial Twitter mengumumkan penolakan iklan politik masuk ke platformnya terhitung November 2019 melalui akun pribadinya, Kamis (31/10/2019).

Jack menambahkan, iklan di internet memiliki kekuatan dan sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan politik oleh para politisi. Tidak hanya itu, internet juga memiliki kemampuan untuk mengumpulkan massa dengan jumlah besar dalam waktu singkat. Hal ini bertentangan dengan kepercayaan Jack bahwa pesan politik harusnya bisa disampaikan sesuai dengan kepentingan masyarakat, tidak hanya untuk menghimpun massa.

Dilansir dari Aljazeera America, pelarangan ini juga dilakukan untuk meminimalisir persebaran hoaks dan kebohongan publik. Terlebih, dunia secara global akan menghadapi musim politik dengan adanya penyelenggaraan pemilu presiden Amerika Serikat pada tahun depan.

“Iklan politik di internet menunjukkan adanya tantangan baru untuk diskursus publik. Teknologi optimalisasi pesan dan micro-targeting berbasis pikiran mesin tidak bisa memeriksa informasi yang misleading dan kebohohan.  Hal ini dikarenakan mesin diproses hanya untuk kecepatan dan kecanggihan dalam skala besar,” lanjut Jack.

Peraturan baru Twitter ini akan resmi berlaku terhitung 22 November 2019 mendatang. Sementara itu, Twitter akan merilis dokumen peraturan lengkap pada 15 November 2019.

Editor: Sigit Kurniawan

Related